Polisi selidiki ambruknya SD di Bogor
A
A
A
Sindonews.com - Pihak kepolisian langsung bertindak cepat untuk mengungkap kasus ambruknya bangunan SDN Banar 01, Desa Harkat Jaya, Sukajaya, Kabupaten Bogor, yang mengakibatkan puluhan siswa terluka, Selasa (8/1/2013).
Kapolsek Cigudeg AKP Riyanto mengatakan, pihaknya akan memanggil kontraktor yang membangun SDN Banar 01 untuk kepentingan penyelidikan dan penyidikan.
"Dugaan sementara, ambruknya bangunan tersebut karena kurang kokohnya kontruksi rangka baja, kalau adanya dugaan kelalaian kita masih selidiki dan akan memanggil tim ahli," kata Kapolsek Cigudeg AKP Riyanto, Selasa (8/1/2013).
Pihaknya juga akan memeriksa kepala sekolah bersangkutan, pejabat Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bogor.
"Pokoknya semua pejabat instansi terkait akan kita mintai keterangan," ungkapnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, atap bangunan Sekolah Dasar Negeri (SDN) Banar 01, Desa Harkat Jaya, Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor ambruk, tadi pagi.
Akibatnya, 20 siswa yang sedang mengikuti kegiatan belajar mengajar (KBM) di ruang kelas tersebut mengalami luka-luka.
Bahkan tiga siswa diantara mengalami luka parah di bagian kepala dan punggungnya, sehingga harus menjalani perawatan intensif di UPTD Puskesmas Sukajaya.
Kapolsek Cigudeg AKP Riyanto mengatakan, pihaknya akan memanggil kontraktor yang membangun SDN Banar 01 untuk kepentingan penyelidikan dan penyidikan.
"Dugaan sementara, ambruknya bangunan tersebut karena kurang kokohnya kontruksi rangka baja, kalau adanya dugaan kelalaian kita masih selidiki dan akan memanggil tim ahli," kata Kapolsek Cigudeg AKP Riyanto, Selasa (8/1/2013).
Pihaknya juga akan memeriksa kepala sekolah bersangkutan, pejabat Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD) Dinas Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bogor.
"Pokoknya semua pejabat instansi terkait akan kita mintai keterangan," ungkapnya.
Seperti diberitakan sebelumnya, atap bangunan Sekolah Dasar Negeri (SDN) Banar 01, Desa Harkat Jaya, Kecamatan Sukajaya, Kabupaten Bogor ambruk, tadi pagi.
Akibatnya, 20 siswa yang sedang mengikuti kegiatan belajar mengajar (KBM) di ruang kelas tersebut mengalami luka-luka.
Bahkan tiga siswa diantara mengalami luka parah di bagian kepala dan punggungnya, sehingga harus menjalani perawatan intensif di UPTD Puskesmas Sukajaya.
(stb)