Kasus pelecehan seksual, polisi periksa 14 saksi
A
A
A
Sindonews.com - Seorang bocah diduga korban pelecehan seksual meninggal di Rumah Sakit Persahabatan, Minggu 6 Januari 2013. Korban meninggal setelah mengalami koma selama hampir seminggu.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Rikwanto mengatakan, hingga kini polisi telah memeriksa 14 orang saksi. Diantaranya orang tua dan keluarga korban. Bahkan, polisi juga telah memeriksa teman sekolah korban.
"Sampai saat ini, polisi sudah memeriksa 14 saksi. Diantaranya orang tua korban, empat saudara korban, dan polisi yang pertama menerima laporan korban, serta teman korban," ujar Rikwanto di Jakarta, Senin (7/1/2013).
Dia menambahkan, meski telah meninggal, dari keteragan para saksi, polisi akan terus menelusuri dan menyelidiki penyebab penyakit korban, apakah ada hubungannya dengan tindak pidana kekerasan seksual atau tidak.
"Kita akan membuat laporan polisi model A untuk terus menyelidiki apa penyebab penyakit yang diderita RI, pada bagian dubur dan kemaluannya, apa ada hubungan dengan kekerasan," jelasnya.
Sementara dari polisi akan mengumpulkan keterangan dari para saksi untuk dapat menelusuri apa penyebab penyakit RI hingga menyebabkan dia meninggal.
Untuk diketahui, sebelumnya RI telah dibawa ke lima Puskesmas dan rumah sakit berbeda untuk diperiksa. Namun diagnosis dokter terus berubah mengenai penyakit yang dideritanya, antara lain menderita tipus dan kelenjar getah bening.
Karena kondisiya terus mengalami penurunan, akhirnya RI dibawa ke RS Persahabatan, dan ditemukan ada kelainan. Makanya secara medis harus diberi asupan obat lewat dubur, dan saat itulah dokter tahu, ada kerusakan pada bagian dubur dan kelaminnya.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Rikwanto mengatakan, hingga kini polisi telah memeriksa 14 orang saksi. Diantaranya orang tua dan keluarga korban. Bahkan, polisi juga telah memeriksa teman sekolah korban.
"Sampai saat ini, polisi sudah memeriksa 14 saksi. Diantaranya orang tua korban, empat saudara korban, dan polisi yang pertama menerima laporan korban, serta teman korban," ujar Rikwanto di Jakarta, Senin (7/1/2013).
Dia menambahkan, meski telah meninggal, dari keteragan para saksi, polisi akan terus menelusuri dan menyelidiki penyebab penyakit korban, apakah ada hubungannya dengan tindak pidana kekerasan seksual atau tidak.
"Kita akan membuat laporan polisi model A untuk terus menyelidiki apa penyebab penyakit yang diderita RI, pada bagian dubur dan kemaluannya, apa ada hubungan dengan kekerasan," jelasnya.
Sementara dari polisi akan mengumpulkan keterangan dari para saksi untuk dapat menelusuri apa penyebab penyakit RI hingga menyebabkan dia meninggal.
Untuk diketahui, sebelumnya RI telah dibawa ke lima Puskesmas dan rumah sakit berbeda untuk diperiksa. Namun diagnosis dokter terus berubah mengenai penyakit yang dideritanya, antara lain menderita tipus dan kelenjar getah bening.
Karena kondisiya terus mengalami penurunan, akhirnya RI dibawa ke RS Persahabatan, dan ditemukan ada kelainan. Makanya secara medis harus diberi asupan obat lewat dubur, dan saat itulah dokter tahu, ada kerusakan pada bagian dubur dan kelaminnya.
(san)