Jokowi: Masyarakat membutuhkan KJS
A
A
A
Sindonews.com - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) berjanji akan menambah jumlah petugas kesehatan yang berada di rumah sakit umum daerah dan Puskesmas. Hal ini dilakukan untuk mengimbangi peningkatan jumlah pasien miskin yang berobat dengan menggunakan Kartu Jakarta Sehat (KJS).
"Kalau memang itu kebutuhan tentu kita tambah, karena ini kebutuhan mendasar. Itu menandakan jika KJS memang dibutuhkan masyarakat," ujar Jokowi di Balai Kota DKI, Jakarta, Senin (7/1/2013).
Selain itu, Jokowi juga berharap perbaikan pelayanan dan juga kelengkapan peralatan juga penting dilakukan. Pasalnya dirinya mengakui jika rumah sakit dan Puskesmas di Jakarta saat ini masih harus banyak perbaikan.
"Ya, semua memang belum baik dan harus diperbaiki, baik rumah sakit, Puskesmasnya, pelayanannya, harus diperbaiki semuanya," tegasnya.
Seperti diketahui pasca diluncurkannya KJS pada 10 November 2012 silam, sejumlah rumah sakit dan puskesmas yang ada di ibu kota mendadak didatangi oleh banyak warga yang ingin berobat.
Jumlah kunjungan pasien di Puskesmas maupun rumah sakit meningkat sekitar 70%. Terlebih, disetiap Puskesmas jumlah tenaga medisnya rata-rata hanya sebanyak 15 orang. Hal ini kontan menimbulkan kesulitan dari pihak Puskesmas dan rumah sakit.
"Kalau memang itu kebutuhan tentu kita tambah, karena ini kebutuhan mendasar. Itu menandakan jika KJS memang dibutuhkan masyarakat," ujar Jokowi di Balai Kota DKI, Jakarta, Senin (7/1/2013).
Selain itu, Jokowi juga berharap perbaikan pelayanan dan juga kelengkapan peralatan juga penting dilakukan. Pasalnya dirinya mengakui jika rumah sakit dan Puskesmas di Jakarta saat ini masih harus banyak perbaikan.
"Ya, semua memang belum baik dan harus diperbaiki, baik rumah sakit, Puskesmasnya, pelayanannya, harus diperbaiki semuanya," tegasnya.
Seperti diketahui pasca diluncurkannya KJS pada 10 November 2012 silam, sejumlah rumah sakit dan puskesmas yang ada di ibu kota mendadak didatangi oleh banyak warga yang ingin berobat.
Jumlah kunjungan pasien di Puskesmas maupun rumah sakit meningkat sekitar 70%. Terlebih, disetiap Puskesmas jumlah tenaga medisnya rata-rata hanya sebanyak 15 orang. Hal ini kontan menimbulkan kesulitan dari pihak Puskesmas dan rumah sakit.
(san)