Pasien miskin bertambah, Jakarta tambah tenaga medis
A
A
A
Sindonews.com - Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) bereaksi cepat dengan keluhan dokter di Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Tarakan yang mengaku kelabakan dengan tingginya lonjakan pasien kurang mampu di rumah sakit itu.
"Kalau memang nanti ada kekurangan ya ditambahin. Kalau itu memang kebutuhan karena ini kebutuhan dasar. Basic ini harus diberikan," ujar Jokowi kepada Sindonews, di Balai Kota DKI, Jakarta, Jumat (4/1/2013).
Lebih lanjut, dia mengakui jika memang ada lonjakan pasien miskin di RSUD Tarakan pasca diluncurkannya Kartu Jakarta Sehat (KJS) untuk warga kurang mampu di Jakarta.
"Ya kalau memang kurang ditambahin, lonjakan pasien kan memang cukup melonjak," tutupnya.
Diberitakan sebelumnya, beredar BlackBerry Messenger berjudul "Shock Terapi Jokowi Effect" yang berisi tentang keluhan, jeritan hati dokter di RSUD Tarakan.
Pesan BBM itu mengeluhkan lonjakan pasien akibat KJS, namun tidak dibarengi fasilitas yang mumpuni bagi para tenaga medis yang bekerja. Seperti gaji yang terlambat mereka terima, juga kehabisan stock obat-obatan karena kehabisan dana untuk membelinya.
"Kalau memang nanti ada kekurangan ya ditambahin. Kalau itu memang kebutuhan karena ini kebutuhan dasar. Basic ini harus diberikan," ujar Jokowi kepada Sindonews, di Balai Kota DKI, Jakarta, Jumat (4/1/2013).
Lebih lanjut, dia mengakui jika memang ada lonjakan pasien miskin di RSUD Tarakan pasca diluncurkannya Kartu Jakarta Sehat (KJS) untuk warga kurang mampu di Jakarta.
"Ya kalau memang kurang ditambahin, lonjakan pasien kan memang cukup melonjak," tutupnya.
Diberitakan sebelumnya, beredar BlackBerry Messenger berjudul "Shock Terapi Jokowi Effect" yang berisi tentang keluhan, jeritan hati dokter di RSUD Tarakan.
Pesan BBM itu mengeluhkan lonjakan pasien akibat KJS, namun tidak dibarengi fasilitas yang mumpuni bagi para tenaga medis yang bekerja. Seperti gaji yang terlambat mereka terima, juga kehabisan stock obat-obatan karena kehabisan dana untuk membelinya.
(san)