Mahasiswa & PKL tolak penggusuran di Stasiun Pondok Cina
A
A
A
Sindonews.com - Ratusan mahasiswa dari beberapa perguruan tinggi, terdiri dari Badan Eksekutif Mahasiswa UI, UIN, PNJ, dan STT Nurul Fiqri, bergabung bersama para Pedagang Kaki Lima (PKL), menolak penggusuran kios pedagang di Stasiun Pondok Cina, Beji, Depok.
Ratusan mahasiswa dan pedagang ini, melakukan demo terkait rencana penggusuran kios yang berada di Stasiun Pondok Cina pagi ini. Para pendemo melakukan aksi duduk di depan pintu masuk Stasiun Pondok Cina.
Para pendemo juga meminta para calon penumpang kereta untuk membubuhkan tanda tangan sebagai wujud penolakan penggusuran yang akan dilakukan oleh pihak PT KAI.
Menurut Rinsan, pedagang yang kiosnya digusur, pihak pedagang sudah meminta kebijaksanaan kepada PT KAI untuk tidak melakukan pembongkaran, namun keputusan PT KAI untuk membongkar kios yang berada di sepanjang Jabodetabek tetap akan dilakukan.
"Upaya nego sudah kami lakukan, tapi rupanya PT KAI tetap akan membongkar usaha kami, tapi kenapa mini market dibiarkan tetap berdagang?" keluh Rinsan di lokasi.
Sementara itu, menurut keterangan Eko Yudi, salah seorang mahasiswa UI mengatakan, pembongkaran kios yang dilakukan oleh PT KAI merupakan bentuk penjajahan terhadap kebebasan rakyat Indonesia.
"Kami bersama pedagang tetap menolak penggusuran yang dinilai tidak adil terhadap rakyat kecil. Kami akan terus memperjuangkan hak-hak pedagang," tegasnya.
Sebelumnya anggota Front Aksi Mahasiswa (FAM) UI dan BEM UI sempat melakukan aksi menginap di Stasiun UI. "Iya kita berupaya untuk mengadu ke Komnas HAM dan sebelumnya kita juga menginap untuk membela nasib pedagang," ujar Humas FAM UI, Annisa.
Ratusan kios yang berada di area peron Stasiun Pondok Cina rencananya akan dilakukan pembongkaran hari ini, sebagai lanjutan rencana PT KAI untuk melakukan kenyamanan kepada pengunjung dan pengguna jasa angkutan kereta.
Ratusan mahasiswa dan pedagang ini, melakukan demo terkait rencana penggusuran kios yang berada di Stasiun Pondok Cina pagi ini. Para pendemo melakukan aksi duduk di depan pintu masuk Stasiun Pondok Cina.
Para pendemo juga meminta para calon penumpang kereta untuk membubuhkan tanda tangan sebagai wujud penolakan penggusuran yang akan dilakukan oleh pihak PT KAI.
Menurut Rinsan, pedagang yang kiosnya digusur, pihak pedagang sudah meminta kebijaksanaan kepada PT KAI untuk tidak melakukan pembongkaran, namun keputusan PT KAI untuk membongkar kios yang berada di sepanjang Jabodetabek tetap akan dilakukan.
"Upaya nego sudah kami lakukan, tapi rupanya PT KAI tetap akan membongkar usaha kami, tapi kenapa mini market dibiarkan tetap berdagang?" keluh Rinsan di lokasi.
Sementara itu, menurut keterangan Eko Yudi, salah seorang mahasiswa UI mengatakan, pembongkaran kios yang dilakukan oleh PT KAI merupakan bentuk penjajahan terhadap kebebasan rakyat Indonesia.
"Kami bersama pedagang tetap menolak penggusuran yang dinilai tidak adil terhadap rakyat kecil. Kami akan terus memperjuangkan hak-hak pedagang," tegasnya.
Sebelumnya anggota Front Aksi Mahasiswa (FAM) UI dan BEM UI sempat melakukan aksi menginap di Stasiun UI. "Iya kita berupaya untuk mengadu ke Komnas HAM dan sebelumnya kita juga menginap untuk membela nasib pedagang," ujar Humas FAM UI, Annisa.
Ratusan kios yang berada di area peron Stasiun Pondok Cina rencananya akan dilakukan pembongkaran hari ini, sebagai lanjutan rencana PT KAI untuk melakukan kenyamanan kepada pengunjung dan pengguna jasa angkutan kereta.
(san)