Pemkot Depok gelontorkan dana tanggap darurat Rp46 miliar
A
A
A
Sindonews.com - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Depok menyetujui anggaran tanggap darurat bencana untuk tahun 2013 mencapai Rp 46 miliar. Besar dana tersebut naik dua kali lipat dari anggaran tahun lalu, yang hanya Rp20 miliar.
Ketua DPRD Depok Rintisyanto mengatakan, peningkatan anggaran tersebut merupakan sebuah evaluasi atau pembelajaran Pemerintah Kota terkait banyaknya bencana banjir dan longsor pada musim hujan.
Seperti tahun 2012 kemarin, selama dua hari saja, terdapat 13 titik banjir dan longsor di Depok.
"2013 luar biasa belanja tidak terduga kami anggarkan besar, mencapai Rp 46 miliar, pengalaman tahun 2012, di bulan November dan Desember fenomena alam begitu besar," ujarnya kepada wartawan, Selasa (01/01/2013).
Rintis menambahkan, ke depan pihaknya mendorong Pemerintah Kota untuk meningkatkan upaya penanganan cepat dan segera untuk menggelontorkan anggaran tanggap darurat, jika terjadi bencana.
Rintis mengkritik, kebijakan Pemerintah Kota yang cenderung lamban dalam menggelontorkan anggaran tanggap darurat di tahun 2012.
"Kalau memang itu darurat, kalau hari ini ada kejadian, hari ini bisa harusnya langsung digelontorkan, asal Wali Kota keluarkan surat menyatakan bahwa itu darurat. Selama ini yang terjadi kan lambat sekali," jelasnya.
Sebelumnya Kepala Bidang Sumber Daya Air Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Kota Depok Gumelar mengatakan selama ini perbaikan tanggul - tanggul dan rumah yang longsor menggunakan anggaran pemelihaan.
Salah satunya, penanganan longsor di Kelurahan Jatijajar, Palsigunung, dan juga penanganan banjir.
Ketua DPRD Depok Rintisyanto mengatakan, peningkatan anggaran tersebut merupakan sebuah evaluasi atau pembelajaran Pemerintah Kota terkait banyaknya bencana banjir dan longsor pada musim hujan.
Seperti tahun 2012 kemarin, selama dua hari saja, terdapat 13 titik banjir dan longsor di Depok.
"2013 luar biasa belanja tidak terduga kami anggarkan besar, mencapai Rp 46 miliar, pengalaman tahun 2012, di bulan November dan Desember fenomena alam begitu besar," ujarnya kepada wartawan, Selasa (01/01/2013).
Rintis menambahkan, ke depan pihaknya mendorong Pemerintah Kota untuk meningkatkan upaya penanganan cepat dan segera untuk menggelontorkan anggaran tanggap darurat, jika terjadi bencana.
Rintis mengkritik, kebijakan Pemerintah Kota yang cenderung lamban dalam menggelontorkan anggaran tanggap darurat di tahun 2012.
"Kalau memang itu darurat, kalau hari ini ada kejadian, hari ini bisa harusnya langsung digelontorkan, asal Wali Kota keluarkan surat menyatakan bahwa itu darurat. Selama ini yang terjadi kan lambat sekali," jelasnya.
Sebelumnya Kepala Bidang Sumber Daya Air Dinas Bina Marga dan Sumber Daya Air Kota Depok Gumelar mengatakan selama ini perbaikan tanggul - tanggul dan rumah yang longsor menggunakan anggaran pemelihaan.
Salah satunya, penanganan longsor di Kelurahan Jatijajar, Palsigunung, dan juga penanganan banjir.
(stb)