Biem: Bangunan bersejarah di Jakarta terbengkalai

Sindonews.com - Sejumlah bangunan bersejarah di Ibu Kota masih belum dikelola dengan maksimal. Banyak bangunan bersejarah dibiarkan terbengkalai. Pemerintah daerah masih memperlakukan bangunan bersejarah seperti barang antik yang hanya dilihat dan dikagumi fisiknya saja.

"Contoh Masjid Cut Meutia. Masjid ini dahulunya adalah kantor arsitek yang terus berubah penggunaanya. Masjid ini adalah bangunan pertama bertingkat di Menteng," ujar calon Wakil Gubernur DKI Jakarta Biem Benjamin di Masjid Cut Meutia, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (27/6/2012).

Ditambahkan dia, hingga kini belum ada sumber, seperti video, buku-buku, foto-foto atau media lain yang dapat memperkuat nilai sejarah dari bangunan tersebut. "Harusnya pemerintah DKI Jakarta dapat membuat sebuah website khusus tentang masjid ini, sehingga masyarakat baik di Indonesia maupun luar negeri dapat tertarik untuk mengunjunginya," usulnya.

Dalam program kerja Faisal-Biem, disebutkan bahwa revitalisasi bisa menciptakan lapangan pekerjaan baru untuk warga Jakarta bila pengelolaannya dilakukan dengan profesional.

"Mengambil contoh museum di negara maju, pengelolanya menanam investasi untuk menyediakan perangkat audiovisual, layar, suara, dan perangkat lain yang dapat memaksimalkan informasi kepada pengunjung. Penduduk usia produktif yang tinggal di sekitar lokasi dapat menjadi pemandu turis," terangnya.

Sebagai pihak yang bertanggung jawab melestarikan dan menjaga sejarah, Pemda harus menyediakan pelatihan-pelatihan hospitality dan bahasa agar turis yang datang mendapatkan kepuasan. Namun saat ini kegiatan seperti itu masih belum dijalankan oleh Pemprov DKI Jakarta.

"Pelestarian bangunan bersejarah tidak harus peninggalan zaman Belanda. Museum dapat berupa tema-tema tertentu, seperti yang tercantum dalam program kerja Faisal-Biem. Kami berencana membangun museum pekerja atau buruh di daerah Cakung atau Cilincing," ungkap putra aktor legendaries Benyamin Sueb ini. (san)