Fokker jatuh karena engine kiri mati
A
A
A
Sindonews.com - Hingga hari ini, TNI AU belum bisa menyimpulkan apa penyebab jatuhnya pesawat angkut jenis Fokker nomor register A-2708 di Kompleks Rajawali Halim Perdanakusuman belum lama ini.
Namun dugaan sementara, pesawat itu mengalami kerusakan ketika berada di atas ketinggian.
Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Imam Sufaat mengaku sudah menyampaikan terkait kronologi dan dugaan sementara penyebab kecelakaan Fokker itu kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam rapat terbatas.
Tapi, pihaknya belum bisa melaporkan secara utuh terkait hasil investigasi tersebut.
"Sedang kami bentuk tim buat investigasinya. Jadi baru kami laporkan kronologi kejadian dan hanya prakiraan sementara. Tapi nanti detailnya kan nanti di lab," ujar KSAU di Halim Perdanakusuma Jakarta, Selasa (26/6/2012).
Dugaan sementara pesawat itu jatuh karena ada engine yang mati di bagian pesawat sebelah kiri. "Kalau berdasarkan datanya ya, soal engine. Kelihatannya mati yang kiri," ujarnya.
Terkait adanya rencana penggantian Fokker 27 dengan CN-295. Imam mengaku belum dapat memastikan.
"Ya kan ada jadwal sesuai kontrak. Rencanya akhir tahun ini datang dua unit. Tapi tergantung DPR-nya, kalau tanda tintanya dilepas maka bisa dipercepat," tutupnya.(lin)
Namun dugaan sementara, pesawat itu mengalami kerusakan ketika berada di atas ketinggian.
Kepala Staf Angkatan Udara (KSAU) Marsekal TNI Imam Sufaat mengaku sudah menyampaikan terkait kronologi dan dugaan sementara penyebab kecelakaan Fokker itu kepada Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam rapat terbatas.
Tapi, pihaknya belum bisa melaporkan secara utuh terkait hasil investigasi tersebut.
"Sedang kami bentuk tim buat investigasinya. Jadi baru kami laporkan kronologi kejadian dan hanya prakiraan sementara. Tapi nanti detailnya kan nanti di lab," ujar KSAU di Halim Perdanakusuma Jakarta, Selasa (26/6/2012).
Dugaan sementara pesawat itu jatuh karena ada engine yang mati di bagian pesawat sebelah kiri. "Kalau berdasarkan datanya ya, soal engine. Kelihatannya mati yang kiri," ujarnya.
Terkait adanya rencana penggantian Fokker 27 dengan CN-295. Imam mengaku belum dapat memastikan.
"Ya kan ada jadwal sesuai kontrak. Rencanya akhir tahun ini datang dua unit. Tapi tergantung DPR-nya, kalau tanda tintanya dilepas maka bisa dipercepat," tutupnya.(lin)
()