Faisal-Biem peluangnya 50:50
A
A
A
Sindonews.com - Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta 11 Juli mendatang diperkirakan berlangsung kompetitif. Bahkan diprediksi laga pertarungan merebut kursi DKI 1 itu berlangsung dua putaran.
Menurut pengamat politik dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Arie Sutjito, jika pilgub berlangsung dua putaran, maka calon DKI 1 dari independen memiliki peluang yang sama dalam laga itu.
“Peluangnya 50:50. Kalau satu putaran nanti terjadi percepatan pembusukan dan melahirkan anomali di Jakarta. Kalau dua putaran akan melahirkan satu lompatan. Sekarang berani nggak para pemilihnya membuat sejarah baru,” ujar Arie Sudjito, di Jakarta, Jumat (22/6/2012).
Soal korupsi partai politik (parpol) harus terus menjadi perhatian pasangan cagub Faisal Basri-Biem Benjamin serta timnya. Kata Arie, pasangan ini harus menerus memperbarui strategi untuk mengatakan kepada masyarakat soal korupsi politik yang dilakukan parpol.
“Menurut saya dia harus terus menerus menggaungkan antikorupsi. Itu sebenarnya tema besar yang harus digaungkan karena di antara para figur, dialah yang relatif dianggap sebagai tokoh bersih, bebas dari korupsi. Jakarta butuh pembaruan leadership yang lebih memadai,” lanjut Arie.
Menurut Arie, ada juga tokoh yang bagus, namun lembaga-lembaga politik yang mengusungnya banyak yang bermasalah. Faisal lahir dalam konteks sebagai leader, yakni memberi jawaban terhadap problem Jakarta yang kompleks.
Strategi lainnya adalah menjangkau kalangan kelas menengah ke bawah karena mereka dianggap lebih loyal. Menurut Arie, selama ini para kelas elit sering kali tidak memiliki loyalitas cukup kuat untuk terlibat dalam pemilu.
“Nah, jika dia mampu menjaring pengorganisasian dengan menempatkan isu-isu strategis di level kelas menengah dan grass root untuk menjaring sentimen populisme dengan baik, saya masih punya harapan besar pada Faisal,” tegas Arie.
Dia optimistis peluang calon independen masih sangat besar mengingat situasi politik saat ini. “Bisa berubah, nanti tergantung satu bulan terakhir itu. Dua minggu terakhir jadi titik penentu habis-habisan,” tutup Arie.(lin)
Menurut pengamat politik dari Universitas Gadjah Mada (UGM) Arie Sutjito, jika pilgub berlangsung dua putaran, maka calon DKI 1 dari independen memiliki peluang yang sama dalam laga itu.
“Peluangnya 50:50. Kalau satu putaran nanti terjadi percepatan pembusukan dan melahirkan anomali di Jakarta. Kalau dua putaran akan melahirkan satu lompatan. Sekarang berani nggak para pemilihnya membuat sejarah baru,” ujar Arie Sudjito, di Jakarta, Jumat (22/6/2012).
Soal korupsi partai politik (parpol) harus terus menjadi perhatian pasangan cagub Faisal Basri-Biem Benjamin serta timnya. Kata Arie, pasangan ini harus menerus memperbarui strategi untuk mengatakan kepada masyarakat soal korupsi politik yang dilakukan parpol.
“Menurut saya dia harus terus menerus menggaungkan antikorupsi. Itu sebenarnya tema besar yang harus digaungkan karena di antara para figur, dialah yang relatif dianggap sebagai tokoh bersih, bebas dari korupsi. Jakarta butuh pembaruan leadership yang lebih memadai,” lanjut Arie.
Menurut Arie, ada juga tokoh yang bagus, namun lembaga-lembaga politik yang mengusungnya banyak yang bermasalah. Faisal lahir dalam konteks sebagai leader, yakni memberi jawaban terhadap problem Jakarta yang kompleks.
Strategi lainnya adalah menjangkau kalangan kelas menengah ke bawah karena mereka dianggap lebih loyal. Menurut Arie, selama ini para kelas elit sering kali tidak memiliki loyalitas cukup kuat untuk terlibat dalam pemilu.
“Nah, jika dia mampu menjaring pengorganisasian dengan menempatkan isu-isu strategis di level kelas menengah dan grass root untuk menjaring sentimen populisme dengan baik, saya masih punya harapan besar pada Faisal,” tegas Arie.
Dia optimistis peluang calon independen masih sangat besar mengingat situasi politik saat ini. “Bisa berubah, nanti tergantung satu bulan terakhir itu. Dua minggu terakhir jadi titik penentu habis-habisan,” tutup Arie.(lin)
()