Urbanisasi membuat Jakarta padat
A
A
A
Sindonews.com - Urbanisasi penduduk yang terjadi di Jakarta mengakibatkan tidak seimbangnya tata ruang kota dengan kepadatan penduduk di seluruh wilayah Ibu Kota negara ini.
"Pesatnya pertumbuhan penduduk berdampak semakin tingginya kebutuhan lahan untuk memenuhi berbagai keperluan," kata Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo saat rapat paripurna istimewa dengan DPRD DKI Jakarta, di Gedung DPRD, Jakarta, Jumat (22/6/2012).
Dia mengatakan, masih tingginya kecenderungan masyarakat untuk melakukan pembangunan dengan horizontal, berdampak 70 persen wilayah Jakarta dipenuhi bangunan, Seperti kantong pemukiman padat, perkantoran, dan sarana prasarana kota.
Dia melanjutkan, tantangan Jakarta sebagai ibu kota negara saat ini adalah, percepatan penurunan angka kemiskinan. "Tantangan berikutnya adalah upaya penurunan penduduk miskin, dan terus mengupayakan percepatan penurunan penduduk miskin," ujarnya.
Menurutnya, sejak 2007 penduduk miskin di Jakarta cenderung menurun dari sekira 405 ribu jiwa menjadi 355 ribu jiwa di 2011. "Pada 2007, penduduk miskin mencapai sekira 405 ribu jiwa atau 4,48 persen. Pada tahun 2011 berhasil ditekan menjadi sekira 355 ribu jiwa atau 3,64 persen," ungkapnya. (lil)
"Pesatnya pertumbuhan penduduk berdampak semakin tingginya kebutuhan lahan untuk memenuhi berbagai keperluan," kata Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo saat rapat paripurna istimewa dengan DPRD DKI Jakarta, di Gedung DPRD, Jakarta, Jumat (22/6/2012).
Dia mengatakan, masih tingginya kecenderungan masyarakat untuk melakukan pembangunan dengan horizontal, berdampak 70 persen wilayah Jakarta dipenuhi bangunan, Seperti kantong pemukiman padat, perkantoran, dan sarana prasarana kota.
Dia melanjutkan, tantangan Jakarta sebagai ibu kota negara saat ini adalah, percepatan penurunan angka kemiskinan. "Tantangan berikutnya adalah upaya penurunan penduduk miskin, dan terus mengupayakan percepatan penurunan penduduk miskin," ujarnya.
Menurutnya, sejak 2007 penduduk miskin di Jakarta cenderung menurun dari sekira 405 ribu jiwa menjadi 355 ribu jiwa di 2011. "Pada 2007, penduduk miskin mencapai sekira 405 ribu jiwa atau 4,48 persen. Pada tahun 2011 berhasil ditekan menjadi sekira 355 ribu jiwa atau 3,64 persen," ungkapnya. (lil)
()