6 bulan 32 kasus perampokan
A
A
A
Sindonews.com - Aksi perampokan minimarket terbilang cukup tinggi. Betapa tidak, dalam waktu enam bulan Januari hingga Juni terjadi 32 kasus perampokan menimpa minimarket.
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto mengungkapkan, dari 32 kasus perampokan, 17 di antaranya terjadi di Alfamart, 10 kasus Indomart, 4 kasus di Circle K dan 1 Alfamidi dengan total kerugian seluruhnya Rp390.466.300 juta.
"Dari 32 kasus itu, Polda Metro baru berhasil mengungkap 14 kasus. Dan telah menangkap 14 tersangka. Kami masih terus berupaya mendalami kasus ini. Termasuk berupaya menangkap pelaku yang terlibat," tegas Rikwanto di Mapolda Metro Jaya, Selasa (19/6/2012).
Upaya yang dilakukan Polda Metro meningkatkan patroli dengan waktu dan di tempat-tempat rawan tindak kejahatan. Polisi juga menyelidiki keterkaitan maraknya perampokan dengan datangnya Hari Raya Besar dan Pemilihan Umum (Pilgub) DKI 11 Juli 2012 mendatang.
Sebab menurutnya, tiap mendekati lebaran kejahatan meningkat. "Dari pengalaman tahun-tahun sebelumnya, kejahatan memang meningkat jelang puasa dan lebaran. Khususnya yang bisa menghasilkan uang cepat seperti perampokan minimarket," ujarnya.
Sementara itu, dari data Humas Polda Metro Jaya menyebutkan, Jakarta, Bekasi dan Tangerang rawan perampokan. Dalam waktu enam bulan di Bekasi terjadi 6 kasus, Jakarta Pusat (Jakpus) terjadi 6 kasus, Jakarta Selatan (Jaksel) 5 kasus, Jakarta Timur (Jaktim) 5 kasus, Kota Tangerang 1 kasus, dan Tangerang Kabupaten 3 kasus.
Kata Rikwanto, Polda Metro bekerja sama dengan Polres masing-masing wilayah membentuk tim khusus untuk menangani kasus ini.
Rikwanto sendiri menyatakan kasus tersebut menjadi Pekerjaan Rumah (PR) bagi anggota-anggota kepolisian yang bertugas di wilayah-wilayah yang rawan kejahatan.(lin)
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto mengungkapkan, dari 32 kasus perampokan, 17 di antaranya terjadi di Alfamart, 10 kasus Indomart, 4 kasus di Circle K dan 1 Alfamidi dengan total kerugian seluruhnya Rp390.466.300 juta.
"Dari 32 kasus itu, Polda Metro baru berhasil mengungkap 14 kasus. Dan telah menangkap 14 tersangka. Kami masih terus berupaya mendalami kasus ini. Termasuk berupaya menangkap pelaku yang terlibat," tegas Rikwanto di Mapolda Metro Jaya, Selasa (19/6/2012).
Upaya yang dilakukan Polda Metro meningkatkan patroli dengan waktu dan di tempat-tempat rawan tindak kejahatan. Polisi juga menyelidiki keterkaitan maraknya perampokan dengan datangnya Hari Raya Besar dan Pemilihan Umum (Pilgub) DKI 11 Juli 2012 mendatang.
Sebab menurutnya, tiap mendekati lebaran kejahatan meningkat. "Dari pengalaman tahun-tahun sebelumnya, kejahatan memang meningkat jelang puasa dan lebaran. Khususnya yang bisa menghasilkan uang cepat seperti perampokan minimarket," ujarnya.
Sementara itu, dari data Humas Polda Metro Jaya menyebutkan, Jakarta, Bekasi dan Tangerang rawan perampokan. Dalam waktu enam bulan di Bekasi terjadi 6 kasus, Jakarta Pusat (Jakpus) terjadi 6 kasus, Jakarta Selatan (Jaksel) 5 kasus, Jakarta Timur (Jaktim) 5 kasus, Kota Tangerang 1 kasus, dan Tangerang Kabupaten 3 kasus.
Kata Rikwanto, Polda Metro bekerja sama dengan Polres masing-masing wilayah membentuk tim khusus untuk menangani kasus ini.
Rikwanto sendiri menyatakan kasus tersebut menjadi Pekerjaan Rumah (PR) bagi anggota-anggota kepolisian yang bertugas di wilayah-wilayah yang rawan kejahatan.(lin)
()