Panwaslu DKI minta kandidat atur pendukungnya
Panwaslu DKI minta kandidat atur pendukungnya
A
A
A
Sindonews.com - Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) Provinsi DKI Jakarta meminta seluruh kandidat Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilukada) DKI Jakarta aktif mengatur dan memberikan pendidikan politik terkait aturan main Pemilukada terhadap seluruh pendukung dan simpatisannya.
Ketua Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) DKI Jakarta Ramdhansyah mengatakan, pendidikan politik sangat penting untuk dilakukan, karena selama ini para pendukung dan simpatisan selalu melakukan pelanggaran. Kebanyakan, para simpatisan memasang alat peraga kampanye sebelum waktu yang telah ditentukan, bahkan ada juga yang memasang atribut kampanye di wilayah yang seharusnya steril.
"Tim sukses atau partai politik harus melakukan pendidikan politik bagi sayap partai dan ormas pendukung untuk tidak memasang alat peraga diluar masa kampanye," katanya kepada wartawan di kantornya, Jakarta, Senin (18/6/2012).
Selama ini menurutnya, masih sangat sedikit ormas dan organisasi sayap partai pendukung yang memahami aturan main Pemilukada DKI. "Ormas dan sayap partai pendukung, masih sangat sedikit pemahaman mereka terhadap informasi, termasuk ketidaktahuan pemahaman mereka terhadap ketertiban dan sanksi bagi pelanggar pemasangan alat peraga di luar masa kampanye," ujarnya.
Sekedar diketahui, semenjak Kamis 14 Juni 2012 kemarin hingga saat ini Satuan Polisi Pamong Praja (Sat Pol PP) bersama Panitia Pengawas Pemilukada DKI Jakarta terus menurunkan atau mencopot atribut kampanye milik kandidat.
Masih adanya atribut kandidat Pemilukada DKI Jakarta, disinyalir merupakan ulah dari para simpatisan atau ormas pendukung kandidat yang maju dalam Pemilukada DKI Jakarta 2012. (lil)
Ketua Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) DKI Jakarta Ramdhansyah mengatakan, pendidikan politik sangat penting untuk dilakukan, karena selama ini para pendukung dan simpatisan selalu melakukan pelanggaran. Kebanyakan, para simpatisan memasang alat peraga kampanye sebelum waktu yang telah ditentukan, bahkan ada juga yang memasang atribut kampanye di wilayah yang seharusnya steril.
"Tim sukses atau partai politik harus melakukan pendidikan politik bagi sayap partai dan ormas pendukung untuk tidak memasang alat peraga diluar masa kampanye," katanya kepada wartawan di kantornya, Jakarta, Senin (18/6/2012).
Selama ini menurutnya, masih sangat sedikit ormas dan organisasi sayap partai pendukung yang memahami aturan main Pemilukada DKI. "Ormas dan sayap partai pendukung, masih sangat sedikit pemahaman mereka terhadap informasi, termasuk ketidaktahuan pemahaman mereka terhadap ketertiban dan sanksi bagi pelanggar pemasangan alat peraga di luar masa kampanye," ujarnya.
Sekedar diketahui, semenjak Kamis 14 Juni 2012 kemarin hingga saat ini Satuan Polisi Pamong Praja (Sat Pol PP) bersama Panitia Pengawas Pemilukada DKI Jakarta terus menurunkan atau mencopot atribut kampanye milik kandidat.
Masih adanya atribut kandidat Pemilukada DKI Jakarta, disinyalir merupakan ulah dari para simpatisan atau ormas pendukung kandidat yang maju dalam Pemilukada DKI Jakarta 2012. (lil)
()
Explore More