Gubernur DKI jangan seperti SBY
A
A
A
Sindonews.com - Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta 2012 digelar secara demokratis. Dalam pemilihan itu, masyarakat berharap akan lahir sosok pemimpin yang sanggup memecahkan persoalan Jakarta yang kompleks.
Pengamat politik Thamrin Amal Tomagola mengatakan, warga Jakarta berharap banyak pada Pilgub DKI Jakarta 2012 kali ini. Siapakah enam pasangan calon yang sanggup membenahi wajah kusut Ibu Kota? Sosok itu masih menjadi misteri.
"Jangan mau memilih pemimpin seperti Presiden kita saat ini, yang seperti patung hidup. Pemimpin Jakarta kedepan, haruslah pemimpin yang bisa mengambil keputusan yang cepat dan tepat," ujar Thamrin di Jakarta, Minggu (17/6/2012).
Ditambahkan dia, Jakarta membutuhkan pemimpin yang memiliki sikap, tidak lamban dalam mengambil keputusan atas masalah yang membutuhkan keputusan yang cepat.
"Warga Jakarta masih mengantungkan harapan akan lahirnya sosok pemimpin yang tepat dalam pemilihan Kepala DKI Jakarta mendatang. Secara konstitusional, demokrasi harus dilihat sebagai tradisi penegakan demokrasi. Tradisi paling bagus ditegakan dengan tanpa lelah dan terus menerus tanpa ujung," jelasnya.
Lebih lanjut, dia menjelaskan, pemilu hanya menjamin proses yang transparan tapi tidak bisa menjamin produk yang menghasilkan.
"Pemilu itu hanya menjamin proses yang transparan, tapi tidak bisa menjamin produk yang menghasilkan. Yang bisa dilakukan ialah dengan mengurangi jumlah kursi mereka secara bertahap," tegasnya. (san)
Pengamat politik Thamrin Amal Tomagola mengatakan, warga Jakarta berharap banyak pada Pilgub DKI Jakarta 2012 kali ini. Siapakah enam pasangan calon yang sanggup membenahi wajah kusut Ibu Kota? Sosok itu masih menjadi misteri.
"Jangan mau memilih pemimpin seperti Presiden kita saat ini, yang seperti patung hidup. Pemimpin Jakarta kedepan, haruslah pemimpin yang bisa mengambil keputusan yang cepat dan tepat," ujar Thamrin di Jakarta, Minggu (17/6/2012).
Ditambahkan dia, Jakarta membutuhkan pemimpin yang memiliki sikap, tidak lamban dalam mengambil keputusan atas masalah yang membutuhkan keputusan yang cepat.
"Warga Jakarta masih mengantungkan harapan akan lahirnya sosok pemimpin yang tepat dalam pemilihan Kepala DKI Jakarta mendatang. Secara konstitusional, demokrasi harus dilihat sebagai tradisi penegakan demokrasi. Tradisi paling bagus ditegakan dengan tanpa lelah dan terus menerus tanpa ujung," jelasnya.
Lebih lanjut, dia menjelaskan, pemilu hanya menjamin proses yang transparan tapi tidak bisa menjamin produk yang menghasilkan.
"Pemilu itu hanya menjamin proses yang transparan, tapi tidak bisa menjamin produk yang menghasilkan. Yang bisa dilakukan ialah dengan mengurangi jumlah kursi mereka secara bertahap," tegasnya. (san)
()