Jakarta harus perangi 'Berkumis'
A
A
A
Sindonews.com - Calon gubernur (cagub) DKI Jakarta yang maju lewat jalur independen, Hendardji Soepandji, mengajak seluruh warga memerangi kondisi Jakarta yang Berantakan, Kumuh, dan Miskin (Berkumis).
"Berkumis itu akan menjadi musuh bersama bagi kita semua. Jadi, Berkumis ini tidak ada kaitannya dengan orang per orang. Tim saya ini lihat, bukan hanya kumis saja tetapi juga bewok," katanya kepada wartawan di Media Center Hendardji-A Riza, Cikini, Jakarta Pusat, Jumat (8/6/2012).
Dia mengatakan, slogan 'Jakarta jangan Berkumis' yang digunakannya dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta, bukan untuk menyinggung salah satu kandidat cagub. Melainkan, karena kagerahannya melihat kondisi Jakarta saat ini yang masih Berkumis.
Dia mengungkapkan, hampir seluruh daerah di 267 kelurahan di Jakarta masih kumuh. "Berkumis itu hanya situasi kondisi yang harus menjadi musuh kita bersama, sehingga kesenjangan tak terlalu tinggi. Sektor informal harus dibenahi," jelasnya.
Sekedar diketahui, slogan 'Jakarta jangan Berkumis' yang dimiliki pasangan Hendardji Soepandji-A Riza Patria, masih menjadi polemik menjelang diselenggarakannya Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilu kada) DKI Jakarta periode 2012-2017.
Pasalnya, slogan tersebut diprotes keras oleh pihak Tim Sukses (Timses) pasangan incumbent Fauzi Bowo (Foke)-Nachrowi Ramli (Nara), karena dianggap menyudutkan pihaknya.
Mediasi yang dilakukan Panitia Pengawas Pemilu Kepala Daerah (Panwaslu kada) DKI Jakarta pada Selasa 5 Juni 2012 kemarin pun belum menemui titik temu. Kedua pihak masih berpegang pada argumennya masing-masing.
Timses Foke-Nara menilai slogan "Jakarta Jangan Berkumis" milik pasangan Hendardji-A Riza memiliki tendensius terhadap sosok Foke yang dikenal memiliki kumis. Sebaliknya, timses Hendardji-A Riza pun bersikukuh kata 'Kumis' dalam slogan itu singkatan dari kata Kumuh dan Miskin. (lil)
"Berkumis itu akan menjadi musuh bersama bagi kita semua. Jadi, Berkumis ini tidak ada kaitannya dengan orang per orang. Tim saya ini lihat, bukan hanya kumis saja tetapi juga bewok," katanya kepada wartawan di Media Center Hendardji-A Riza, Cikini, Jakarta Pusat, Jumat (8/6/2012).
Dia mengatakan, slogan 'Jakarta jangan Berkumis' yang digunakannya dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta, bukan untuk menyinggung salah satu kandidat cagub. Melainkan, karena kagerahannya melihat kondisi Jakarta saat ini yang masih Berkumis.
Dia mengungkapkan, hampir seluruh daerah di 267 kelurahan di Jakarta masih kumuh. "Berkumis itu hanya situasi kondisi yang harus menjadi musuh kita bersama, sehingga kesenjangan tak terlalu tinggi. Sektor informal harus dibenahi," jelasnya.
Sekedar diketahui, slogan 'Jakarta jangan Berkumis' yang dimiliki pasangan Hendardji Soepandji-A Riza Patria, masih menjadi polemik menjelang diselenggarakannya Pemilihan Umum Kepala Daerah (Pemilu kada) DKI Jakarta periode 2012-2017.
Pasalnya, slogan tersebut diprotes keras oleh pihak Tim Sukses (Timses) pasangan incumbent Fauzi Bowo (Foke)-Nachrowi Ramli (Nara), karena dianggap menyudutkan pihaknya.
Mediasi yang dilakukan Panitia Pengawas Pemilu Kepala Daerah (Panwaslu kada) DKI Jakarta pada Selasa 5 Juni 2012 kemarin pun belum menemui titik temu. Kedua pihak masih berpegang pada argumennya masing-masing.
Timses Foke-Nara menilai slogan "Jakarta Jangan Berkumis" milik pasangan Hendardji-A Riza memiliki tendensius terhadap sosok Foke yang dikenal memiliki kumis. Sebaliknya, timses Hendardji-A Riza pun bersikukuh kata 'Kumis' dalam slogan itu singkatan dari kata Kumuh dan Miskin. (lil)
()