Pemprov DKI bentuk tim khusus

Kamis, 07 Juni 2012 - 09:11 WIB
Pemprov DKI bentuk tim...
Pemprov DKI bentuk tim khusus
A A A
Sindonews.com – Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta membentuk tim khusus untuk menyelidiki penyebab ambruknya atap gedung SDN Cipinang Besar Selatan 20, Jatinegara, Jakarta Timur.

Selain itu, aparat kepolisian diminta memproses kasus tersebut secara hukum. Gubernur DKI Jakarta Fauzi Bowo mengatakan, pembentukan tim khusus itu untuk menginvestigasi pembangunan SDN Cipinang Besar 20. Fokus dari investigasi adalah perencanaan teknis dan pengerjaan konstruksi. Tim khusus itu diberi tenggat waktu sepekan untuk investigasi. "Kasus ini tidak bisa dibiarkan lama,” kata Fauzi Bowo saat meninjau SDN Cipinang Besar Selatan 20, Rabu (6/6/2012).

Meskipun peristiwa tersebut terjadi malam hari, proses belajar dan mengajar siswa tetap terganggu. Untuk itu, kegiatan belajar-mengajar dipindahkan ke sekolah lain. "Bila tidak, siswa ini yang terkena kelasnya dapat belajar siang hari. Cara itu untuk menyiasati agar siswa tetap belajar,” ujarnya. Perbaikan sekolah ini merupakan program Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemendikbud) dari pos anggaran rehab blockgrand sebesar Rp362 juta. Anggaran ini untuk memperbaiki ruang kelas dan atapnya yang rusak berat.

Nantinya pihak sekolah diperintahkan membentuk panitia membuat perencanaan, pelaksanaan, hingga pengawasan rehabilitasi sekolah. Kepala Dinas Pendidikan (Disdik) DKI Jakarta Taufik Yudi Mulyanto mengatakan, pihaknya akan meminta keterangan kepala sekolah untuk mengetahui peristiwa tersebut. Menurut dia, bentangan baja ringan dipasang sebagai kuda-kuda tidak kuat menahan beban genting. Apalagi, berat setiap genting mencapai 2 kg. ”Penyelidikan kasus ini memang menjadi wewenang aparat kepolisian. Pihak sekolah harus memberikan data dengan baik. Hal itu untuk menyelesaikan kasus ini,” tandasnya.

Dirjen Pembinaan Sekolah Dasar Kemendikbud Bafadal Ibrahim mengaku telah menurunkan konsultan untuk menyelidiki kasus tersebut. Menurutnya, atas insiden ini pihak sekolah harus bertanggung jawab. Ketika rehab sekolah ini, sebelumnya pihak sekolah membentuk panitia, pelaksanaan, dan pengawasannya. "Perlu dilihat pihak yang dilibatkan dalam penanganan rehabilitasi tersebut. Kami masih menunggu hasil investigasi faktor dan penyebab ambruknya atap bangunan ini,” tutur Bafadal. Kartika (40), warga setempat, menuturkan, sebelum atap sekolah itu roboh, Senin (4/6) sekitar pukul 23.00 WIB masih ada para pekerja yang sedang melakukan finishing gedung sekolah.

"Tadi malam juga memang pekerja masih melakukan finishing pekerjaan,” kata Kartika. Namun sekitar pukul 24.00 WIB, tiba-tiba terdengar suara benda jatuh yang sangat keras dari arah sekolah. "Ternyata atap sekolah ambruk,” ungkapnya. Berdasarkan pantauan di lapangan, setidaknya ada tujuh ruangan yang rusak akibat atap sekolah ambruk, yakni ruang kelas 3B, 4A, 4B, 5A, 5B, 6, ruang kepala sekolah dan ruang unit kesehatan sekolah.

Akibatnya, ruangan tersebut tidak bisa digunakan karena dipenuhi puing-puing rangka besi dan genting. Syifa Ila (9), siswa kelas III, mengaku sedih dengan peristiwa tersebut, sebab harus mengikuti KBM di sekolah lain. "Saya dan teman-teman sedih karena ruang kelas kami hancur berantakan. Padahal, Senin depan mau ujian kenaikan kelas,” tuturnya. Hal senada dikatakan rekan sekelasnya, Adinda Zalfa Lestari (9).Dia mengaku sedih lantaran banyak piala yang pernah dia raih bersama kawan-kawannya tertimpa reruntuhan atap yang roboh. "Di dalam sana banyak piala kami yang tertibkan. Mudah-mudahan tidak rusak,” ujar siswi yang hobi menari tersebut.

Kasi Sarana dan Prasarana Suku Dinas Pendidikan Dasar Jakarta Timur Daniel Medan mengatakan, ambruknya sekolah ini sedang ditangani dan diteliti yang pihak berwajib. "Sementara untuk internal lagi dilakukan koordinasi sambil menunggu hasil penyelidikan,” kata Daniel. Dia mengungkapkan, di Jakarta Timur terdapat 71 sekolah yang mendapat dana berupa block grant dari Kemendikbud. Dari jumlah tersebut, sudah ada 68 sekolah yang dananya sudah cair dan sedang direnovasi.

"Ini langsung dari Kemendikbud masuk rekening sekolah. Untuk sekolah ini sudah cair pada akhir bulan Maret, dengan dana Rp362 juta untuk renovasi enam lokal belajar, dan Rp30 juta untuk perbaikan kelas,” paparnya. Daniel mengungkapkan, dalam melakukan renovasi ini, pihak sekolah melakukan swakelola, namun tetap diawasi oleh konsultan. (lil)

()
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0543 seconds (0.1#10.140)