Disdukcapil DKI sumber persoalan DPT
A
A
A
Sindonews.com - Digunakannya data Kartu Tanda Penduduk Elektronik (e-KTP) tahun 2009 sebagai acuan dalam penyusunan Daftar Pemilih Tetap (DPT), menjadi sumber karut-marutnya DPT Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta.
Calon Wakil Gubernur (Cawagub) DKI Jakarta, Nono Sampono mengatakan, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) DKI Jakarta menjadi yang harus bertanggungjawab, karena telah memberikan data eKTP 2009 sebagai acuan DPT. Padahal, data itu sendiri memiliki banyak kelemahan.
"Sebenarnya kita tidak mau berburuk sangka. Awal dari persoalan ini adalah data e-KTP yang diberikan itu asalnya dari Pemerintah Daerah (Pemda). Kenapa memakai data e-KTP tahun 2009, kenapa 2009 menjadi rujukan, padahal di 2009 itu kita tahu banyak persoalan," katanya di Jakarta, Rabu (6/6/2012).
Pria yang akan berpasangan dengan Alex Noerdin di Pilgub DKI ini pun menilai, KPU Jakarta dan Disdukcapil DKI selama ini terkesan saling lempar handuk terkait masalah ini. "Saya tidak tahu mengapa e-KTP di Jakarta seolah-olah tidak diselesaikan dengan serius. Ini terlihat dari masih banyak pemilih ganda dan ada juga yang sudah meninggal tapi masih terdaftar di DPT," ungkapnya.
Seperti diketahui, tim sukses (timses) pasangan Joko Widodo (Jokowi)-Basuki T Purnama (Ahok), Hendardji Soepandji-A.Riza Patria, Hidayat Nur Wahid (HNW)-Didik J Rachbini (Didik), Faisal Basri-Biem Benjamin, serta pasangan Alex Noerdin-Nono Sampono, menolak penetapan DPT. Hal tersebut dilakukan, karena kelima pihak itu menilai data DPT masih bermasalah. (lil)
Calon Wakil Gubernur (Cawagub) DKI Jakarta, Nono Sampono mengatakan, Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) DKI Jakarta menjadi yang harus bertanggungjawab, karena telah memberikan data eKTP 2009 sebagai acuan DPT. Padahal, data itu sendiri memiliki banyak kelemahan.
"Sebenarnya kita tidak mau berburuk sangka. Awal dari persoalan ini adalah data e-KTP yang diberikan itu asalnya dari Pemerintah Daerah (Pemda). Kenapa memakai data e-KTP tahun 2009, kenapa 2009 menjadi rujukan, padahal di 2009 itu kita tahu banyak persoalan," katanya di Jakarta, Rabu (6/6/2012).
Pria yang akan berpasangan dengan Alex Noerdin di Pilgub DKI ini pun menilai, KPU Jakarta dan Disdukcapil DKI selama ini terkesan saling lempar handuk terkait masalah ini. "Saya tidak tahu mengapa e-KTP di Jakarta seolah-olah tidak diselesaikan dengan serius. Ini terlihat dari masih banyak pemilih ganda dan ada juga yang sudah meninggal tapi masih terdaftar di DPT," ungkapnya.
Seperti diketahui, tim sukses (timses) pasangan Joko Widodo (Jokowi)-Basuki T Purnama (Ahok), Hendardji Soepandji-A.Riza Patria, Hidayat Nur Wahid (HNW)-Didik J Rachbini (Didik), Faisal Basri-Biem Benjamin, serta pasangan Alex Noerdin-Nono Sampono, menolak penetapan DPT. Hal tersebut dilakukan, karena kelima pihak itu menilai data DPT masih bermasalah. (lil)
()