Polri tetapkan empat tersangka kerusuhan pelabuhan Merak

Rabu, 30 Mei 2012 - 07:58 WIB
Polri tetapkan empat...
Polri tetapkan empat tersangka kerusuhan pelabuhan Merak
A A A
Sindonews.com – Polisi menetapkan empat tersangka dalam kasus amuk ribuan sopir ekspedisi yang menyebabkan sejumlah fasilitas di Pelabuhan Merak rusak.

Empat tersangka terdiri atas dua sopir truk dan dua sekuriti PT Angkutan Sungai Danau dan Penyeberangan (ASDP) Indonesia Ferry Cabang Utama Merak. Kepala Divisi Humas Mabes Polri Irjen Pol Saud Usman Nasution mengatakan, meski telah menetapkan empat tersangka dalam kasus tersebut, penyidik dari Polda Banten dan Polres Cilegon terus mengembangkan kasus tersebut.

“Kita masih kembangkan kasus,tidak menutup kemungkinan tersangka bertambah,” ujar Saud di Mabes Polri kemarin. Di tempat terpisah, Kapolres Cilegon AKBP Umar Surya Fana menjelaskan bahwa pascaperusakan di Pelabuhan Merak, pihaknya telah memeriksa sekitar 140 saksi yang terdiri atas 115 sopir dan kernet truk, 10 anggota satuan pengamanan, dan 15 pegawai PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Utama Merak.

Dari pemeriksaan secara maraton tersebut, akhirnya ditetapkan empat tersangka yang terdiri atas sopir dan pegawai PT ASDP. “Dari dua pegawai PT ASDP yang ditetapkan sebagai tersangka, satu pegawai telah kami periksa.Adapun seorang pelaku lainnya masih diburu penyidik,” jelasnya. Meski telah menetapkan empat tersangka, Umar masih merahasiakan identitas kedua pegawai tersebut.

Menurut Umar, kedua satpam PT ASDP sudah ditetapkan sebagai tersangka karena diduga kuat sering menerima pungli. Selain itu, penetapan status tersangka terhadap kedua satpam tersebut juga disebabkan akar permasalahan, sehingga terjadinya perusakan dan mengamuknya para sopir diawali dengan dibukanya kesempatan pungli oleh oknum pegawai di PT ASDP Cabang Utama Merak. Saat ini penyidik tengah fokus menyelidiki praktik pungli yang telah menjadi atensi Mabes Polri dan Polda Banten.

Setelah itu, penyidik akan melangkah ke penyidikan, terkait adanya indikasi oknum anggota polisi yang melakukan pengawalan dan diduga bekerja sama dengan petugas PT ASDP Cabang Utama Merak, dan menerima uang (pungli) untuk memuluskan penyeberangan di tengah antrean panjang di Pelabuhan Merak.

Adapun untuk dua sopir truk yang ditetapkan sebagai tersangka,diduga kuat terlibat dalam aksi perusakan. Selain terus mengembangkan kasus ini,Umar Surya Fana menegaskan pihaknya telah menemukan dugaan pemicu mengamuknya ribuan sopir truk ekspedisi yang berujung pada sejumlah perusakan fasilitas di Pelabuhan Merak.

”Amuk ribuan sopir ini dipicu adanya oknum polisi yang melakukan pengawalan (jalur tembak) terhadap kendaraan pengangkut rokok yang akan melakukan penyeberangan, ”tukasnya. Umar menuturkan, oknum polisi tersebut diketahui bertugas di Mabes Polri. Oknum polisi itu diduga bekerja sama dengan petugas PT ASDP dengan menerima sejumlah uang untuk memuluskan penyeberangan di tengah antrean panjang di Pelabuhan Merak. Umar berjanji akan menindak oknum polisi tersebut bila terbukti terlibat dalam praktik pungli.

Sementara itu, Kepala PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Utama Merak La Mane mengatakan belum mendapatkan laporan terkait penetapan dua tersangka. “Saya belum mendapatkan tembusan dari bagian SDM,” kata La Mane. Menurut La Mane, jika polisi menyatakan yang ditetapkan itu adalah petugas yang bekerja dengan PT ASDP, bukan berarti semua pegawai PT ASDP Indonesia Ferry Cabang Utama Merak.

Pasalnya, yang bekerja dengan PT ASDP tersebut berasal dari berbagai perusahaan. Disebutkannya, yang bekerja di lingkungan PT ASDP Indonesia Ferry Cabang merak itu bisa sekuriti atau pengusaha kapal dan dermaga. Meski demikian, La Mane berjanji pihaknya akan menindak tegas bila ada oknum petugas terlibat dalam praktik pungli dan melindungi jalur tembak. ”Kami akan menindak tegas terhadap oknum petugas yang melindungi jalur tembak.

Kami juga akan memberhentikan petugas satpam yang terlibat dalam kasus ini,” katanya kemarin. La Mane menambahkan, pihaknya sudah melakukan pengawasan ketat di Pelabuhan Merak.Bahkan,La Mane membantah bila ada jalur tembak di Pelabuhan Merak; yang ada itu ialah jalur prioritas untuk truk pengangkut sembako dan kendaraan pribadi.

Setelah sempat lumpuh, kondisi Pelabuhan Merak kemarin berangsur normal. Namun, antrean truk masih terjadi hingga Km 91 tol Tangerang– Merak. Sebelumnya ribuan sopir truk ekspedisi mengamuk di Pelabuhan Merak, Minggu (27/5) sekitar pukul 20.30 WIB. Para sopir merusak tolgat (tempat pembelian tiket), kantor pengendali keamanan, serta merusak dan menggulingkan mobil derek. (wbs)
()
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6704 seconds (0.1#10.140)