Suporter tewas, Polda perketat izin sepakbola
A
A
A
Sindonews.com - Polda Metro Jaya akan selektif dalam memberikan izin keramaian. Hal ini terkait peristiwa tewasnya tiga orang yang diduga suporter sepakbola saat pertandingan antara Persija Jakarta dengan Persib Bandung di Stadion Gelora Bung Karno (GBK) 28 Mei 2012 kemarin.
"Dalam pemberian izin keramaian, kita akan teliti lagi dan analisis efek apa yang terjadi jika acara tersebut digelar," jelas Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto ketika ditemui di Mapolda Metro Jaya, Senin (28/5/2012).
Rikwanto menambahkan, hal ini dilakukan agar peristiwa penganiayaan yang mengakibatkan tiga orang tewas itu tidak terjadi lagi dan tidak memakan korban banyak. Namun, hingga saat ini peristiwa pengeroyokan yang mengakibatkan tiga orang tewas dan lima orang luka-luka belum mengarah kepada kelompok suporter.
"Kita belum ada ke arah sana, namun kita akan kembangkan ke arah sana nanti (kordinator masing-masing). Ini sambil penelusuran akan dijalankan oleh petugas," jelasnya.
Ketika ditanya mengenai keberadaan CCTV di area GBK, Rikwanto mengatakan akan melakukan penyelidikan terhadap CCTV tersebut. Ini akan menjadi bahan kajian untuk melihat.
"Mudah-mudahan masih berfungsi dan lingkupnya masih bisa mengambil apa yang sudah terjadi pada waktu kejadian. Sedangkan untuk masalah pengamanan ini sudah sesuai dengan SOP yang ada, namun ini kejadiannya di luar daripada lingkungan pengamanan. Nanti kedepannya kita akan memperluas lingkup pengamanan itu sendiri," ucapnya.
Rikwanto menambahkan secara umum, kedepannya pertemuan dua klub sepakbola dan suporternya ini kita anggap rawan dan menimbulkan konflik, kita akan koordinasi dengan pihak panitia untuk mengalihkannya ke stadion yang lain dengan analisa-analisa yang matang. (wbs)
"Dalam pemberian izin keramaian, kita akan teliti lagi dan analisis efek apa yang terjadi jika acara tersebut digelar," jelas Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto ketika ditemui di Mapolda Metro Jaya, Senin (28/5/2012).
Rikwanto menambahkan, hal ini dilakukan agar peristiwa penganiayaan yang mengakibatkan tiga orang tewas itu tidak terjadi lagi dan tidak memakan korban banyak. Namun, hingga saat ini peristiwa pengeroyokan yang mengakibatkan tiga orang tewas dan lima orang luka-luka belum mengarah kepada kelompok suporter.
"Kita belum ada ke arah sana, namun kita akan kembangkan ke arah sana nanti (kordinator masing-masing). Ini sambil penelusuran akan dijalankan oleh petugas," jelasnya.
Ketika ditanya mengenai keberadaan CCTV di area GBK, Rikwanto mengatakan akan melakukan penyelidikan terhadap CCTV tersebut. Ini akan menjadi bahan kajian untuk melihat.
"Mudah-mudahan masih berfungsi dan lingkupnya masih bisa mengambil apa yang sudah terjadi pada waktu kejadian. Sedangkan untuk masalah pengamanan ini sudah sesuai dengan SOP yang ada, namun ini kejadiannya di luar daripada lingkungan pengamanan. Nanti kedepannya kita akan memperluas lingkup pengamanan itu sendiri," ucapnya.
Rikwanto menambahkan secara umum, kedepannya pertemuan dua klub sepakbola dan suporternya ini kita anggap rawan dan menimbulkan konflik, kita akan koordinasi dengan pihak panitia untuk mengalihkannya ke stadion yang lain dengan analisa-analisa yang matang. (wbs)
()