Polda selidiki senpi penembak satpam IPB
A
A
A
Sindonews.com - Polda Metro Jaya siap membantu Jajaran Polda Jawa Barat dalam mencari tahu jenis senjata api dan peluru yang digunakan perampok untuk menembak mati dua petugas keamanan Kampus Institut Pertanian Bogor (IPB).
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto mengatakan, sampai saat ini pihaknya masih menunggu koordinasi Polda Jabar terkait pengungkapan senjata api dan peluru yang digunakan para perampok di IPB.
"Jika Polda Jabar ingin melakukan koordinasi dengan Reskrim Polda Metro Jaya, dalam hal senjata api yang pernah ditemukan para pelaku kejahatan dengan anak peluru yang ditemukan, kami siap. Jika diminta, kita menyambut baik hal itu," ujar Rikwanto saat ditemui di ruang Kerjanya, Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Sabtu (26/5/2012).
Ditambahkan dia, koordinasi itu penting dilakukan untuk mencocokkan senjata-senjata yang sudah ditemukan, dan pelaku tindak kejahatan mencuri dengan tindak kekerasan (Curanras) yang sudah diamankan Polda Metro Jaya. "Siapa tahu saja dengan koordinasi ini, kita dapat menemukan pelaku penembakan Satpam IPB," terangnya.
Lebih jauh, Rikwanto menambahkan, para pelaku tindak kejahatan biasanya menggunakan senjata api rakitan. Karena senjata api rakitan cukup mudah didapatkan pelaku kejahatan.
"Makin lama orang semakin belajar. Jadi mereka dengan mudah melakukan modifikasi senjata api. Tapi, penyelidikan secara intensif pihak kepolisian, akan terus tetap berjalan untuk mengungkap produksi senjata rakitan ini," jelasnya.
Seperti diberitakan, dua orang Satpam IPB ditembak mati perampok saat aksi yang bersangkutan dipergoki di depan Masjid Al Hiriyah, area Kampus IPB. Saat itu, pelaku hendak mencuri sepeda motor yang sedang diparkir. Dua Satpam itu tewas dengan luka tembak di dada. (san)
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto mengatakan, sampai saat ini pihaknya masih menunggu koordinasi Polda Jabar terkait pengungkapan senjata api dan peluru yang digunakan para perampok di IPB.
"Jika Polda Jabar ingin melakukan koordinasi dengan Reskrim Polda Metro Jaya, dalam hal senjata api yang pernah ditemukan para pelaku kejahatan dengan anak peluru yang ditemukan, kami siap. Jika diminta, kita menyambut baik hal itu," ujar Rikwanto saat ditemui di ruang Kerjanya, Mapolda Metro Jaya, Jakarta, Sabtu (26/5/2012).
Ditambahkan dia, koordinasi itu penting dilakukan untuk mencocokkan senjata-senjata yang sudah ditemukan, dan pelaku tindak kejahatan mencuri dengan tindak kekerasan (Curanras) yang sudah diamankan Polda Metro Jaya. "Siapa tahu saja dengan koordinasi ini, kita dapat menemukan pelaku penembakan Satpam IPB," terangnya.
Lebih jauh, Rikwanto menambahkan, para pelaku tindak kejahatan biasanya menggunakan senjata api rakitan. Karena senjata api rakitan cukup mudah didapatkan pelaku kejahatan.
"Makin lama orang semakin belajar. Jadi mereka dengan mudah melakukan modifikasi senjata api. Tapi, penyelidikan secara intensif pihak kepolisian, akan terus tetap berjalan untuk mengungkap produksi senjata rakitan ini," jelasnya.
Seperti diberitakan, dua orang Satpam IPB ditembak mati perampok saat aksi yang bersangkutan dipergoki di depan Masjid Al Hiriyah, area Kampus IPB. Saat itu, pelaku hendak mencuri sepeda motor yang sedang diparkir. Dua Satpam itu tewas dengan luka tembak di dada. (san)
()