Foke-Nara kokoh di puncak

Kamis, 24 Mei 2012 - 08:30 WIB
Foke-Nara kokoh di puncak
Foke-Nara kokoh di puncak
A A A
Sindonews.com - Elektabilitas pasangan Fauzi Bowo – Nachrowi Ramli (Foke-Nara) masih menempati posisi teratas hasil survei Indo Barometer. Hasil survei ini sama dengan yang dilakukan Lembaga Survei Indonesia (LSI), dan Pusat Kajian dan Pembangunan Strategis (Puskaptis).

Dari hasil survei Indo Barometer, elektabilitas pasangan Alex Noerdin–Nono Sampono terus mengalami peningkatan signifikan hingga menempati posisi ketiga. Survei Indo Barometer yang mengambil sampel 440 responden itu dilakukan pada 15–20 Mei 2012 dengan margin of error 4,8%.

Responden berasal dari lima kota dan satu kabupaten di DKI Jakarta. Dari hasil survei tersebut, pasangan Fauzi Bowo-Nachrowi Ramli mendapat dukungan sebesar 49,8%. Di posisi kedua menyusul pasangan Joko Widodo-Basuki Tjahaja Purnama dengan dukungan 16,4%, dan di urutan ketiga pasangan Alex Noerdin-Nono Sampono memperoleh 5,7%.

Kemudian menyusul pasangan Hidayat Nur Wahid-Didik J Rachbini 4,5%, lalu pasangan Faisal Basri-Beim Benjamin 2,3%,dan Hendardji Soepanji- A Riza Patria di urutan buncit dengan perolehan 0,2%.

Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari mengatakan, dari hasil survei tersebut juga tergambar jumlah swing voteryang mencapai 21,1%.Pemilih mengambang ini masih merahasiakan pilihan, tidak memilih, belum memutuskan, dan tidak tahu jawaban.

Penelitian ini menggunakan teknik pengumpulan data secara wawancara tatap muka responden menggunakan kuesioner. "Pasangan incumbent masih menjadi pilihan tinggi di tengah masyarakat," kata Qodari di Warung Daun,Kebayoran Baru, Jakarta Selatan, Rabu 23 Mei 2012 kemarin.

Qodari menyebutkan alasan responden memilih pasangan Foke-Nara karena berpengalaman, dekat dengan rakyat, pasangan serasi, dan program visi-misi bagus, melanjutkan program pembangunan, dan putra daerah Betawi. Sedangkan Joko Widodo-Basuki Tjahaja Purnama dinilai pandai. Juru bicara pasangan Foke-Nara, Nova Rianti Yusuf optimistis bisa memenangkan pilkada pada 11 Juli mendatang.

Pihaknya tidak akan lengah meskipun diunggulkan dari berbagai survei.Dia beralasan, rentang waktu 1,5 bulan menuju hari pemungutan suara dinamika politik terus terjadi. "Selama waktu tersebut rentan terjadinya perubahan keterpilihan warga.Terutama terhadap pasangan Hidayat- Didik," ujar Nova.

Pihaknya mewaspadai pasangan Hidayat-Didik. Alasannya, pasangan ini didukung oleh kader dan massa partai pengusungnya sangat solid. Sedangkan tim sukses Hidayat-Didik, Mardani, mengatakan, hasil tersebut merupakan bentuk koreksi terhadap kinerja tim di tingkat bawah.

Kendati demikian, dari hasil survei internal PKS menyatakan posisi Hidayat-Didik berada di nomor dua. Dengan tingkat popularitas 75%. "Kami yakin Pak Hidayat dan Didik bisa menang," tandasnya.

Indra J Piliang, anggota tim sukses AlexNoerdin- NonoSampono, mengaku ada perkembangan signifikan tingkat elektabilitas jagonya. Di Kepulauan Seribu pasangan ini bahkan menang telak. "Hasil ini nilai plus bagi kami walaupun jumlah warga di Kepulauan Seribu itu hanya 0,2% dari total penduduk DKI Jakarta," ujar politikus Partai Golkar ini.

Maruarar Sirait, anggota tim sukses Joko Widodo-Basuki Tjahaja Purnama, optimistis jagonya menang satu putaran di Pilkada DKI Jakarta. "Ini target maksimal kami," ungkapnya.

Sedangkan target minimalnya menang dua putaran dan berhadapan dengan pasangan incumbent. Sementara Tosca Santoso, anggota tim sukses Faisal Basri-Biem Benjamin, berharap ada mukjizat menjelang pemungutan suara. Harapan itu berdasarkan pengalaman pada pengumpulan fotokopi KTP untuk dukungan suara lalu.

Pada pengumpulan pertama Faisal Basri-Biem Benyamin mendapatkan 400.000 dukungan selama delapan bulan. Sedangkan ketika mencari suara tambahan sebesar 300.000 dapat dicari selama satu bulan. "Itu mukjizat kami. Semoga pada hari H nanti dapat terulang," kata Tosca. (san)
()
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4909 seconds (0.1#10.140)