Rekam jejak PT Trimarga tak jelas
A
A
A
Sindonews.com - PT Trimarga Rekatama menjadi buah bibir setelah Sukhoi Superjet 100 mengalami kecelakaan di Gunung Salak, Bogor, Jawa Barat. Namun keberadaan PT Trimarga sehingga menjadi marketing Sukhoi di Indonesia hingga saat ini belum jelas.
Direktur Eksekutif Imparsial Poengky Indarti meminta agar DPR memanggil semua pihak yang terlibat untuk dimintai tanggung jawab. Terutama PT Trimarga Rekatama selaku pihak yang memfasilitasi demo flight tersebut.
"Selain itu, hadirnya pihak Trimarga Rekamatama ke publik dalam insiden tersebut membuktikan pihak PT Trimarga Rekatama itu ada," ujarnya dalam konferensi pers dengan tema 'Ketidakwajaran dan Kemahalan harga serta Kejanggalan Mekanisme Pembelian Sukhoi' di kantor Imparsial, Jalan Slamet Riyadi No.19, Matraman, Jakarta Timur, Rabu (23/5/2012).
Bahkan kapasitas PT Trimarga Rekatama sangat meragukan, karena sulit sekali untuk mencari pemilik asli PT Trimarga. Padahal telah terjadi insiden sebesar ini, dan yang ada justru hanya diwakili oleh konsultan Trimarga Rekatama.
"Kami sangat menyayangkan dan menyesalkan tidak adanya kehadiran pemilik PT Trimarga Rekatama dalam insiden ini dan hanya diwakili konsultan," tambahnya.
Padahal, kata dia, insiden ini telah menjadi sorotan dunia internasional. Di titik ini, sudah saatnya PT Trimarga tampil dan jangan bersembunyi sebagai bentuk pertanggungjawaban ke publik.
"Di lain pihak, kami juga sangat menyayangkan langkah Kemhan untuk meneruskan pengadaan jet tempur Shukoi dengan fasilitas komersial kredit di tengah adanya ketidakwajaran harga, sebagaimana yang telah dilaporkan ke KPK dan di tengah kontroversi publik," pungkasnya. (wbs)
Direktur Eksekutif Imparsial Poengky Indarti meminta agar DPR memanggil semua pihak yang terlibat untuk dimintai tanggung jawab. Terutama PT Trimarga Rekatama selaku pihak yang memfasilitasi demo flight tersebut.
"Selain itu, hadirnya pihak Trimarga Rekamatama ke publik dalam insiden tersebut membuktikan pihak PT Trimarga Rekatama itu ada," ujarnya dalam konferensi pers dengan tema 'Ketidakwajaran dan Kemahalan harga serta Kejanggalan Mekanisme Pembelian Sukhoi' di kantor Imparsial, Jalan Slamet Riyadi No.19, Matraman, Jakarta Timur, Rabu (23/5/2012).
Bahkan kapasitas PT Trimarga Rekatama sangat meragukan, karena sulit sekali untuk mencari pemilik asli PT Trimarga. Padahal telah terjadi insiden sebesar ini, dan yang ada justru hanya diwakili oleh konsultan Trimarga Rekatama.
"Kami sangat menyayangkan dan menyesalkan tidak adanya kehadiran pemilik PT Trimarga Rekatama dalam insiden ini dan hanya diwakili konsultan," tambahnya.
Padahal, kata dia, insiden ini telah menjadi sorotan dunia internasional. Di titik ini, sudah saatnya PT Trimarga tampil dan jangan bersembunyi sebagai bentuk pertanggungjawaban ke publik.
"Di lain pihak, kami juga sangat menyayangkan langkah Kemhan untuk meneruskan pengadaan jet tempur Shukoi dengan fasilitas komersial kredit di tengah adanya ketidakwajaran harga, sebagaimana yang telah dilaporkan ke KPK dan di tengah kontroversi publik," pungkasnya. (wbs)
()