Pelaku dikenal sering memukuli ibu kandungnya
A
A
A
Sindonews.com - Polsek Bojonggede mengambil barang bukti di lokasi pembunuhan yang dialami Murjono (53) dan Rizky (9), ayah dan anak di Desa Susukan RT 001/08 Pabuaran, Bojonggede, Kabupaten Bogor. Keduanya tewas dihabisi oleh keluarga sendiri, yakni Hariarto (40) yang merupakan keponakan Murjono dengan linggis dan kunci inggris.
Kanit Reskrim Polsek Bojonggede AKP Iskandar menuturkan kasus tersebut diduga memang pembunuhan atau melanggar pasal 338 KUHP. Hingga kini pihaknya masih berusaha mengejar pelaku yang kabur menggunakan kaos putih dan celana pangsi (celana silat) berlumuran darah. "Masih kami selidiki, kami sudah olah TKP, dan korban sudah dibawa ke RS untuk diotopsi," ujarnya kepada wartawan di lokasi, Senin (21/05/12).
Salah seorang warga yang juga tetangga korban, Udin, perilaku pelaku memang sedikit depresi lantaran sudah lama menganggur. "Enggak kerja tetap, serabutan, menumpang juga sama kakaknya, suka makanin batang korek api kalau lagi melamun," ungkapnya.
Kakak pelaku, Restu Handoko mengaku tidak terkejut dengan tindakan yang dilakukan adiknya. Sebab di keluarga, pelaku memang kerap mengalami depresi. "Kadang kalau lagi marah-marah suka memukul ibunya juga," tuturnya.
Menurutnya, pelaku pernah bekerja di Linmas Pemprov DKI Jakarta namun jarang masuk bekerja. Akhirnya pelaku pindah ke rumah pamannya di Bojonggede dan bekerja serabutan.
"Terakhir sudah tiga bulan ini adik saya bantu-bantu jadi penjaga pintu kereta api, dapat ongkos untuk makan dari situ," jelasnya. (wbs)
Kanit Reskrim Polsek Bojonggede AKP Iskandar menuturkan kasus tersebut diduga memang pembunuhan atau melanggar pasal 338 KUHP. Hingga kini pihaknya masih berusaha mengejar pelaku yang kabur menggunakan kaos putih dan celana pangsi (celana silat) berlumuran darah. "Masih kami selidiki, kami sudah olah TKP, dan korban sudah dibawa ke RS untuk diotopsi," ujarnya kepada wartawan di lokasi, Senin (21/05/12).
Salah seorang warga yang juga tetangga korban, Udin, perilaku pelaku memang sedikit depresi lantaran sudah lama menganggur. "Enggak kerja tetap, serabutan, menumpang juga sama kakaknya, suka makanin batang korek api kalau lagi melamun," ungkapnya.
Kakak pelaku, Restu Handoko mengaku tidak terkejut dengan tindakan yang dilakukan adiknya. Sebab di keluarga, pelaku memang kerap mengalami depresi. "Kadang kalau lagi marah-marah suka memukul ibunya juga," tuturnya.
Menurutnya, pelaku pernah bekerja di Linmas Pemprov DKI Jakarta namun jarang masuk bekerja. Akhirnya pelaku pindah ke rumah pamannya di Bojonggede dan bekerja serabutan.
"Terakhir sudah tiga bulan ini adik saya bantu-bantu jadi penjaga pintu kereta api, dapat ongkos untuk makan dari situ," jelasnya. (wbs)
()