Pihak Rusia belum membantu secara financial
A
A
A
Sindonews.com - Pihak Sukhoi belum menampakkan partisipasinya dalam membantu Pembiayaan proses identifikasi maupun santunan asuransi terhadap keluarga korban kecelakaan maut Pesawat Sukhoi Super Jet 100 yang jatuh di Cijeruk Bogor pada 9 Mei lalu.
Kepala Rumah Sakit RS Polri Sukanto Kramat Jati, Jakarta Timur, Brigjenpol Agus Prayitno menerangkan, sejauh ini pembiayaan proses identivikasi masih ditanggung pihak Polri.
"Sejauh ini pembiayaan masih ditanggung pihak Polri ya," ujar Agus kepada wartawan usai melakukan pantaun terhadap kerja tim DVI di RS Polri Sukanto Kramat Jati, Jakarta Timur, Sabtu (19/5/2012).
Sementara, ditemui ditempat terpisah keluarga korban kecelakaan pesawat Sukhoi SJ 100, Kapten Darwin Pelawi dari Pelita Air mengakui belum menerima asuransi apapun, termasuk dari pihak Sukhoi yang menjanjikan akan memberikan asuransi kepada korban pesawat nahas itu.
"Kami belum menerima asuransi apapun untuk korban," kata Kakak Ipar Darwin, Abner Pling Ginting, di RS Polri Kramat Jati, Sabtu (19 /5/ 2012).
Abner mengaku, bantuan yang diterima keluarganya hanya berasal dari perusahaan tempat kerja Darwin, Pelita Air, dimana yang bersangkutan menjabat sebagai Direktur Operasional. (wbs)
Kepala Rumah Sakit RS Polri Sukanto Kramat Jati, Jakarta Timur, Brigjenpol Agus Prayitno menerangkan, sejauh ini pembiayaan proses identivikasi masih ditanggung pihak Polri.
"Sejauh ini pembiayaan masih ditanggung pihak Polri ya," ujar Agus kepada wartawan usai melakukan pantaun terhadap kerja tim DVI di RS Polri Sukanto Kramat Jati, Jakarta Timur, Sabtu (19/5/2012).
Sementara, ditemui ditempat terpisah keluarga korban kecelakaan pesawat Sukhoi SJ 100, Kapten Darwin Pelawi dari Pelita Air mengakui belum menerima asuransi apapun, termasuk dari pihak Sukhoi yang menjanjikan akan memberikan asuransi kepada korban pesawat nahas itu.
"Kami belum menerima asuransi apapun untuk korban," kata Kakak Ipar Darwin, Abner Pling Ginting, di RS Polri Kramat Jati, Sabtu (19 /5/ 2012).
Abner mengaku, bantuan yang diterima keluarganya hanya berasal dari perusahaan tempat kerja Darwin, Pelita Air, dimana yang bersangkutan menjabat sebagai Direktur Operasional. (wbs)
()