Evakuasi korban Sukhoi resmi dihentikan
A
A
A
Sindonews.com - Badan SAR Nasional (Basarnas) hari ini secara resmi menghentikan proses evakuasi terhadap korban pesawat Sukhoi Superjet100 yang jatuh di kawasan gunung Salak, Bogor, Jawa barat. Evakuasi dihentikan karenakan mereka menganggap tidak ada lagi tanda-tanda dari keberadaan korban.
Menurut penjelasan Kepala Basarnas, Marsekal Madya Daryatmo, mereka mengehentikan proses evakuasi hari ini setelah melakukan penyisiran secara keseluruhan di lokasi jatuhnya pesawat naas tersebut.
“Hari ini adalah hari ke-10 sesuai proses evakuasi. Dengan hasil penyisiran terakhir yang telah kami lakukan, kami tidak menemukan ada tanda-tanda korban. Oleh karena itu proses evakuasi secara resmi kami hentikan," ujar Daryatmo dalam konferensi pers di Bandara Halim Perdanakusumah, Jakarta, Jumat (18/5/2012).
Walaupun begitu, Daryatmo mengaskan, pihaknya akan tetap melakukan pencarian terhadap Flihgt Data Recorder (FDR) atau bagian dari Black Box pesawat Sukhoi Superjet100. Oleh karena itu, pihaknya tetap mempertahankan beberapa tim SAR untuk mencari benda yang sangat krusial tersebut.
“Kami tetap akan mencari FDR yang belum ditemukan. Oleh karena itu, 186 tim yang terdiri dari tim wilayah dari Korem, Lanud Atang Sanjaya dan juga Basarnas,“ tegasnya.
Daryatmo melanjutkan, pihaknya akan kembali melanjutkan pencarian apabila akhirnya kembali ditemukan tanda-tanda korban dan juga pihak DVI kekurangan data, proses evakuasi akan kembali dilanjutkan. “Kalau memang diperlukan, kami siap untuk kembali melakukan evakuasi,“ pungkasnya. (wbs)
Menurut penjelasan Kepala Basarnas, Marsekal Madya Daryatmo, mereka mengehentikan proses evakuasi hari ini setelah melakukan penyisiran secara keseluruhan di lokasi jatuhnya pesawat naas tersebut.
“Hari ini adalah hari ke-10 sesuai proses evakuasi. Dengan hasil penyisiran terakhir yang telah kami lakukan, kami tidak menemukan ada tanda-tanda korban. Oleh karena itu proses evakuasi secara resmi kami hentikan," ujar Daryatmo dalam konferensi pers di Bandara Halim Perdanakusumah, Jakarta, Jumat (18/5/2012).
Walaupun begitu, Daryatmo mengaskan, pihaknya akan tetap melakukan pencarian terhadap Flihgt Data Recorder (FDR) atau bagian dari Black Box pesawat Sukhoi Superjet100. Oleh karena itu, pihaknya tetap mempertahankan beberapa tim SAR untuk mencari benda yang sangat krusial tersebut.
“Kami tetap akan mencari FDR yang belum ditemukan. Oleh karena itu, 186 tim yang terdiri dari tim wilayah dari Korem, Lanud Atang Sanjaya dan juga Basarnas,“ tegasnya.
Daryatmo melanjutkan, pihaknya akan kembali melanjutkan pencarian apabila akhirnya kembali ditemukan tanda-tanda korban dan juga pihak DVI kekurangan data, proses evakuasi akan kembali dilanjutkan. “Kalau memang diperlukan, kami siap untuk kembali melakukan evakuasi,“ pungkasnya. (wbs)
()