Rusia tak punya alat deteksi FDR Sukhoi

Jum'at, 18 Mei 2012 - 08:40 WIB
Rusia tak punya alat deteksi FDR Sukhoi
Rusia tak punya alat deteksi FDR Sukhoi
A A A
Sindonews.com- Tim SAR gabungan dari Rusia membantah bahwa memiliki alat khusus untuk mendeteksi keberadaan Flight Data Recorded (FDR) Sukhoi Superjet-100 yang sampai saat ini belum ditemukan.

"Tidak ada alat khusus untuk mendeteksi FDR,"ujar Kepala tim SAR gabungan Rusia, Kolonel Michael Chupalenkov kepada wartawan di landasan Helipad Pasir Pogor, Desa Cipelang, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor, 17 Mei 2012 2012.

Oleh karena itu, pihaknya akan melanjutkan pencarian FDR besok pagi, sekaligus mengevakuasi sejumlah korban kecelakaan pesawat Sukhoi Superjet-100 di Gunung Salak Bogor yang belum ditemukan sampai saat ini.

Sementara itu, pihaknya enggan mengomentari perihal ditemukannya Cockpit Voice Recorder (CVR) atau salah satu komponen dari black box.

"Kemarin anda saksikan bahwa black box itu diberikan ke KNKT (Komite Nasional Keselamatan Transportasi). Karena itu kita tak bisa komentar soal ini. No coment," imbuhnya.

Seperti diketahui, Tim SAR akhirnya berhasil menemukan kotak hitam atau black boxpesawat Sukhoi Superjet (SSJ) 100 yang jatuh di Gunung Salak,Kabupaten Bogor, Rabu 9 Mei.

Kunci pengungkap penyebab kecelakaan pesawat ini ditemukan empat anggota Komando Pasukan Khusus (Kopassus) TNIAngkatan Darat bersama personel Federasi Panjat Tebing Indonesia di tebing sedalam 200 meter. Kepastian ditemukannya black box dikonfirmasi Komandan Korem 061/Suryakancana Kol Inf AM Putranto.Dia mengaku mendapat informasi penemuan pada pukul 21.00 WIB.

Menurut dia, tim Baret Merah berhasil mengambil kotak hitam dengan cara menggunakan tali (rafling). Hal itu dilakukan mengingat kemiringan lokasi yang mencapai 85 derajat.

” Kotak hitam ditemukan sudah dalam keadaan terbakar. Bahkan kotak pelindung yang berwarna oranye sudah hilang sehingga warnanya menghitam karena terbakar,” ujarnya kepada wartawan. (wbs)
()
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6210 seconds (0.1#10.140)