Jenazah korban Sukhoi dipisahkan sesuai ras
A
A
A
Sindonews.com - Kepala Rumah Sakit Polri Sukanto Kramat Jati Brigjen Pol Agus Prayitno mengatakan, tim Disaster Victim Identification (DVI) Mabes Polri telah berhasil melakukan pengelompokan bagian tubuh korban jatuhnya pesawat Sukhoi Superjet 100 menjadi dua, Mongoloid maupun ras Kaukasoid.
"Memang tim DVI sudah memilah-milah mana bagian tubuh yang Mongoloid (ras Asia Timur) mana yang Kaukasoid (ras Eropa)," ujar Agus kepada watawan di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin (14/5/2012).
Ditambahkan dia, kepada pihak keluarga diminta untuk tetap bersabar menunggu hasil identifikasi bagian tubuh yang berhasil dicocokkan. Sebab, proses pencocokan tubuh korban membutuhkan ketelitian yang sangat tinggi.
"Kami masih belum bisa memastikan jumlah jenazah yang merupakan warga negara Rusia maupun Indonesia. Karena identifikasi yang dilakukan berupa bagian-bagian tubuh yang saling terpisah. Untuk keluarga korban, diimbau dapat bersabar," terangnya.
Lebih lanjut, Agus menerangkan, proses pencocokan bagian tubuh korban bukan suatu pekerjaan yang mudah. Sebab dibutuhkan ketelitian yang sangat tinggi agar bagian tubuh korban tidak tertukar. Untuk itu, pihaknya akan bekerja dengan semaksimal mungkin sesuai dengan harapan semua pihak.
"Ini bukan pekerjaan yang ringan karena butuh ketelitian yang tinggi. Kami akan memastikan tidak akan ada jenazah yang salah alamat. Tidak ada sepotong tubuh pun yang akan tiba ke keluarga yang tidak benar," tegas Agus.
Hal senada juga disampaikan Kabag Penum Mabes Polri, Kombespol Boy Rafli Amar. "Tugas kami memastikan A adalah A, B adalah B. Jadi keluarga diharapkan bersabar," terang Boy. (san)
"Memang tim DVI sudah memilah-milah mana bagian tubuh yang Mongoloid (ras Asia Timur) mana yang Kaukasoid (ras Eropa)," ujar Agus kepada watawan di RS Polri, Kramat Jati, Jakarta Timur, Senin (14/5/2012).
Ditambahkan dia, kepada pihak keluarga diminta untuk tetap bersabar menunggu hasil identifikasi bagian tubuh yang berhasil dicocokkan. Sebab, proses pencocokan tubuh korban membutuhkan ketelitian yang sangat tinggi.
"Kami masih belum bisa memastikan jumlah jenazah yang merupakan warga negara Rusia maupun Indonesia. Karena identifikasi yang dilakukan berupa bagian-bagian tubuh yang saling terpisah. Untuk keluarga korban, diimbau dapat bersabar," terangnya.
Lebih lanjut, Agus menerangkan, proses pencocokan bagian tubuh korban bukan suatu pekerjaan yang mudah. Sebab dibutuhkan ketelitian yang sangat tinggi agar bagian tubuh korban tidak tertukar. Untuk itu, pihaknya akan bekerja dengan semaksimal mungkin sesuai dengan harapan semua pihak.
"Ini bukan pekerjaan yang ringan karena butuh ketelitian yang tinggi. Kami akan memastikan tidak akan ada jenazah yang salah alamat. Tidak ada sepotong tubuh pun yang akan tiba ke keluarga yang tidak benar," tegas Agus.
Hal senada juga disampaikan Kabag Penum Mabes Polri, Kombespol Boy Rafli Amar. "Tugas kami memastikan A adalah A, B adalah B. Jadi keluarga diharapkan bersabar," terang Boy. (san)
()