Berharap black box Sukhoi tak rusak
A
A
A
Sindonews.com - Barangkali masih butuh waktu lama untuk mengungkap penyebab terjadinya kecelakaan Sukhoi Superjet 100 di kawasan Gunung Salak, Bogor, Jawa Barat.
Pasalnya, jika penyimpan data perekam seperti Flight Data Recorder (FDR) dan Cockpit Data Recorder (CDR) ditemukan dalam kondisi rusak, maka untuk membaca isinya harus lebih dulu dibawa ke pabriknya di Amerika Serikat.
Ketua Sub Komite Penelitian Kecelakaan Transportasi (PKT) Udara dari Komite Nasional Kecelakaan Transportasi (KNKT) Masruri menjelaskan, jika FDR dan CDR rusak, agar tetap bisa dibaca datanya harus dipindahkan ke FDR dan CDR baru terlebih dahulu.
"Kami sudah koordinasi dengan pihak pabrik Sukhoi, mereka bersedia menyediakan FDR dan CDR yang baru yang bisa dipakai," jelas Masruri di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Senin (14/5/2012).
Namun kedua benda itu dibuat di Amerika. Sehingga, jika ternyata memori dalam black box itu juga tidak bisa dibuka, pihaknya tetap akan berangat ke negeri Paman Sam itu.(lin)
Pasalnya, jika penyimpan data perekam seperti Flight Data Recorder (FDR) dan Cockpit Data Recorder (CDR) ditemukan dalam kondisi rusak, maka untuk membaca isinya harus lebih dulu dibawa ke pabriknya di Amerika Serikat.
Ketua Sub Komite Penelitian Kecelakaan Transportasi (PKT) Udara dari Komite Nasional Kecelakaan Transportasi (KNKT) Masruri menjelaskan, jika FDR dan CDR rusak, agar tetap bisa dibaca datanya harus dipindahkan ke FDR dan CDR baru terlebih dahulu.
"Kami sudah koordinasi dengan pihak pabrik Sukhoi, mereka bersedia menyediakan FDR dan CDR yang baru yang bisa dipakai," jelas Masruri di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Senin (14/5/2012).
Namun kedua benda itu dibuat di Amerika. Sehingga, jika ternyata memori dalam black box itu juga tidak bisa dibuka, pihaknya tetap akan berangat ke negeri Paman Sam itu.(lin)
()