Peralatan dan sistem ATC perlu diperbarui

Senin, 14 Mei 2012 - 09:24 WIB
Peralatan dan sistem ATC perlu diperbarui
Peralatan dan sistem ATC perlu diperbarui
A A A
Sindonews.com – Kecelakaan pesawat Sukhoi Superjet 100 yang terjadi di Gunung Salak,Kabupaten Bogor,bukanlah sepenuhnya humanerror.Namun,kecelakaan itu dapat diduga juga disebabkan kemampuan teknik air traffic control (ATC) Indonesia dan peralatan yang dimiliki sudah ketinggalan zaman.

Direktur Eksekutif Lembaga Pemantau Penyelenggara Negara (LPPN) Jonathan, SH mengatakan, sulit untuk menyatakan jatuhnya pesawat Sukhoi Superjet 100 sebagai human error. Sebab, pilot Sukhoi Superjet 100 adalah Alexander Yablontsev yang memiliki lebih dari 10.000 kali jam terbang, termasuk menerbangkan pesawat jenis Boeing dan jenis lain.Bahkan,Yablontsev memiliki reputasi sebagai pilot termuda dalam pengujian kosmonot pesawat ulang-alik BURAN pada 1989.

“Pesawat Sukhoi Superjet 100 merupakan pesawat dengan teknologi canggih dan bekerja sama dengan perusahaan penerbangan Amerika Serikat dan Eropa,di antaranya Boeing, Snecma,Thales, Messier Dowty, Liebherr Aerospace, Honeywell,”paparnya. Menurut Jonathan, radio komunikasi yang digunakan ATC sangat tidak laik karena peralatan yang digunakan kebanyakan produk tahun 1980- an.Problem sistem komunikasi usang ini, menurut dia, penyebab terjadinya voice dan confusion of information antara tower/ATC dengan pilot.

“Informasi yang disampaikan menjadi tidak jelas dan terputusputus yang berpotensi terjadi incident atau accident yang sangat fatal seperti kasus hilangnya pesawat Adam Air beberapa waktu lalu,”ujarnya. Sementara itu,ATC Bandara Soekarno-Hatta meminta tidak disudutkan dalam insiden Sukhoi Superjet 100 di Gunung Salak. Petugas ATC sudah bekerjasesuaidenganprosedur dalam memberikan instruksi.

“Semua fasilitas pelayanan penerbangan dalam keadaan sangat baik. Para controller sangat baik, sehat, dan dalam kondisi prima,”kata Deputi Senior General Manager PT Angkasa Pura Cabang Bandara Soekarno-Hatta,Mulya Abdi. (wbs)
()
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.3728 seconds (0.1#10.140)