Keluarga korban Sukhoi diminta serahkan antemortem
A
A
A
Sindonews.com - Disaster Victim Interaction (DVI) Indonesia baru mengumpulkan 35 data antemortem keluarga korban Sukhoi Superjet 100 yang jatuh di kawasan Gunung Salak, Bogor Jawa Barat (Jabar).
Direktur Eksekutif DVI Mabes Polri Kombes Pol Anton Castilani, mengimbau agar pihak keluarga yang belum menyerahkan data antemortem segera melengkapi. Data antemortem keluarga sangat penting untuk membantu proses identifikasi jenazah korban.
“Saat ini kami telah mengumpulkan 35 data antemortem. Tapi, masih ada 2 data lagi yang belum kami dapat karena dari pihak keluarga belum ada yang menyerahkan,“ ujar Anton dalam konferensi persnya di RS Polri Kramajati, Jakarta Timur, Sabtu (12/5/2012).
Data antemortem diharapkan segera diserahkan agar proses identifikasi juga bisa dilaksanakan dengan segera.
“Termasuk sampel DNA, agar segera diserahkan kepada DVI, agar proses identifikasi dapat berjalan lancar,“ imbau Anton.
Sementara itu untuk 10 data antemortem warga negara asing, DVI telah berupaya meminta kepada masing-masing kedutaan besar (kedubes) perwakilan negara masing-masing.
Kesepuluh warga negara asing itu teridiri dari delapan orang negara Rusia, satu Amerika Serikat dan satu dari Prancis.(lin)
Direktur Eksekutif DVI Mabes Polri Kombes Pol Anton Castilani, mengimbau agar pihak keluarga yang belum menyerahkan data antemortem segera melengkapi. Data antemortem keluarga sangat penting untuk membantu proses identifikasi jenazah korban.
“Saat ini kami telah mengumpulkan 35 data antemortem. Tapi, masih ada 2 data lagi yang belum kami dapat karena dari pihak keluarga belum ada yang menyerahkan,“ ujar Anton dalam konferensi persnya di RS Polri Kramajati, Jakarta Timur, Sabtu (12/5/2012).
Data antemortem diharapkan segera diserahkan agar proses identifikasi juga bisa dilaksanakan dengan segera.
“Termasuk sampel DNA, agar segera diserahkan kepada DVI, agar proses identifikasi dapat berjalan lancar,“ imbau Anton.
Sementara itu untuk 10 data antemortem warga negara asing, DVI telah berupaya meminta kepada masing-masing kedutaan besar (kedubes) perwakilan negara masing-masing.
Kesepuluh warga negara asing itu teridiri dari delapan orang negara Rusia, satu Amerika Serikat dan satu dari Prancis.(lin)
()