Puluhan Kopassus ahli pemanjat tebing diterjunkan
A
A
A
Sindonews.com - Sedikitnya 22 Kopassus ahli panjat tebing diterjunkan untuk membantu proses evakuasi korban jatuhnya pesawat Sukhoi Superjet 100 di lereng bukit Gunung Salak, Bogor, Jawa Barat. 15 Kopassus diantaranya, diterjunkan sekira pukul 12.30 WIB.
"15 personil ini sebagian dari 115 personil dari regu F yang berangkat siang ini," ujar salah seorang Perwira Operasi, Letnan Kolonel Infantri Fajar Nugraha kepada wartawan di Posko Utama Penanggulangan Bencana, dibalai Embrio Ternak Sapi Cipelang, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor, Sabtu (12/5/2012).
Sebelum diberangkatkan, ke-115 personil dari Tim TNI Kopassus ini melakukan apel bersama relawan dari Mahasiswa Pencinta Alam (Mapala). Sedangkan 7 dari 22 personil ini diterjunkan pagi tadi. Puluhan Kopasus khusus pemanjat tebing ini akan turun ke dasar jurang atau lokasi banyak ditemukannya korban pesawat.
Seperti diketahui, kedalaman tebing dan lokasi jatuhnya pesawat dalam kemiringan mencapai 85 derajat atau hampir tegak lurus. Karena itulah, 300 personel yang melakukan evakuasi pertama terpaksa melakukan rafling.
"Teknik ini tidak dilakukan sebentar, tapi semalam suntuk mereka harus bergelayutan menggunakan tali di antara dinding tebing," tambah Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan di lokasi jatuhnya pesawat, Gunung Salak, Bogor.
Ditambahkan dia, bila melihat tindakan itu, dirinya benar-benar bangga kepada para penyelamat. Karena, demi melakukan evakuasi korban pesawat, mereka rela mempertaruhkan nyawanya sendiri demi menjalankan tugas suci.
Tidak hanya itu, kesulitan lainnya dalam evakuasi ini adalah lokasi pendaratan pesawat Superpuma yang digunakan untuk mengangkut jenazah para korban ke Bandara Halim Perdanakusuma. Pesawat jenis helikopter tersebut, terpaksa harus mendarat di kedalaman 500 meter di antara tebing pegunungan. (san)
"15 personil ini sebagian dari 115 personil dari regu F yang berangkat siang ini," ujar salah seorang Perwira Operasi, Letnan Kolonel Infantri Fajar Nugraha kepada wartawan di Posko Utama Penanggulangan Bencana, dibalai Embrio Ternak Sapi Cipelang, Kecamatan Cijeruk, Kabupaten Bogor, Sabtu (12/5/2012).
Sebelum diberangkatkan, ke-115 personil dari Tim TNI Kopassus ini melakukan apel bersama relawan dari Mahasiswa Pencinta Alam (Mapala). Sedangkan 7 dari 22 personil ini diterjunkan pagi tadi. Puluhan Kopasus khusus pemanjat tebing ini akan turun ke dasar jurang atau lokasi banyak ditemukannya korban pesawat.
Seperti diketahui, kedalaman tebing dan lokasi jatuhnya pesawat dalam kemiringan mencapai 85 derajat atau hampir tegak lurus. Karena itulah, 300 personel yang melakukan evakuasi pertama terpaksa melakukan rafling.
"Teknik ini tidak dilakukan sebentar, tapi semalam suntuk mereka harus bergelayutan menggunakan tali di antara dinding tebing," tambah Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan di lokasi jatuhnya pesawat, Gunung Salak, Bogor.
Ditambahkan dia, bila melihat tindakan itu, dirinya benar-benar bangga kepada para penyelamat. Karena, demi melakukan evakuasi korban pesawat, mereka rela mempertaruhkan nyawanya sendiri demi menjalankan tugas suci.
Tidak hanya itu, kesulitan lainnya dalam evakuasi ini adalah lokasi pendaratan pesawat Superpuma yang digunakan untuk mengangkut jenazah para korban ke Bandara Halim Perdanakusuma. Pesawat jenis helikopter tersebut, terpaksa harus mendarat di kedalaman 500 meter di antara tebing pegunungan. (san)
()