Proses evakuasi korban Sukhoi terkendala cuaca
A
A
A
Sindonews.com - Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas) Marsekal Madya TNI Daryatmo mengatakan, setelah berhasil menemukan titik jatuhnya pesawat Sukhoi Superjet-100, pihaknya akan langsung melakukan proses evakuasi terhadap korban. Namun, proses evakuasi itu terkendala cuaca buruk yang berkabut.
"Kami akan secepatnya evakuasi. Proses evakuasi akan dilakukan dengan pesawat AU, dari TKP akan menuju Cidahu, terus Jakarta," ujar Daryatmo di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Kamis (10/5/2012).
Ditambahkan dia, setelah tiba di Jakarta, Korban Nahas tersebut akan diserahkan ke PT Trimarga. Hingga kini, pihaknya masih belum menemukan korban Sukhoi dan belum bisa memastikan mereka selamat atau tidak setelah mengalami peristiwa itu. Namun, pihak akan tetap melakukan dan proses evakuasi.
"Proses evakuasi juga akan dilakukan lewat jalur darat. Tim SAR membutuhkan waktu sekitar enam jam kelokasi titik kordinat yang diduga jatuhnya pesawat Sukhoi. Normalnya 6 jam jalan darat," terangnya.
Buruknya cuaca, sambung Daryatmo, tak akan menghentikan proses evakuasi oleh tim SAR. Pihaknya akan tetap mengupayakan proses evakuasi dengan memaksimalkan jalur yang ada. (san)
"Kami akan secepatnya evakuasi. Proses evakuasi akan dilakukan dengan pesawat AU, dari TKP akan menuju Cidahu, terus Jakarta," ujar Daryatmo di Bandara Halim Perdanakusuma, Jakarta Timur, Kamis (10/5/2012).
Ditambahkan dia, setelah tiba di Jakarta, Korban Nahas tersebut akan diserahkan ke PT Trimarga. Hingga kini, pihaknya masih belum menemukan korban Sukhoi dan belum bisa memastikan mereka selamat atau tidak setelah mengalami peristiwa itu. Namun, pihak akan tetap melakukan dan proses evakuasi.
"Proses evakuasi juga akan dilakukan lewat jalur darat. Tim SAR membutuhkan waktu sekitar enam jam kelokasi titik kordinat yang diduga jatuhnya pesawat Sukhoi. Normalnya 6 jam jalan darat," terangnya.
Buruknya cuaca, sambung Daryatmo, tak akan menghentikan proses evakuasi oleh tim SAR. Pihaknya akan tetap mengupayakan proses evakuasi dengan memaksimalkan jalur yang ada. (san)
()