Banjir Tangsel, pengembang langgar aturan tata ruang

Senin, 07 Mei 2012 - 10:04 WIB
Banjir Tangsel, pengembang...
Banjir Tangsel, pengembang langgar aturan tata ruang
A A A
Sindonews.com - Pemerintah Kota (Pemkot) Tangerang Selatan (Tangsel) mulai menganalisis penyebab banjir di daerah hasil pemekaran tersebut. Penyebab paling utama adalah pertumbuhan permukiman baru yang cukup pesat.

Ironisnya, para pengembang banyak yang melanggar rekomendasi pemerintah sehingga dalam membangun permukiman baru tidak memperhatikan kontur tanah di kawasan tersebut.

Kepala Dinas Binamarga dan Pengairan Kota Tangsel Retno Pratiwi mengatakan, kebanyakan perumahan dibangun di lokasi serapan air seperti fasos-fasum. Pemerintah sudah merekomendasikan agar pengembang melakukan pengurukan tanah dulu sebelum dibangun permukiman, namun tidak digubris.

"Ternyata setelah kita telusuri, sebenarnya lokasi perumahan yang banjir kebanyakan dahulunya adalah empang. Ini kita tahu setelah kita telusuri dan berdasarkan informasi dari Pemkab Tangerang. Bahkan, Pemkab Tangerang juga menyatakan salah satu permasalahan di Tangsel masih menjadi bagian Kabupaten Tangerang, pengembang tidak melaksanakan rekomendasi, seperti seharusnya dilakukan pengurukan tanah, tapi mereka langsung saja membangunnya," kata Retno kemarin.

Menurut dia, kontur tanah di Kota Tangsel berbeda dengan wilayah lain. Tanah di Tangsel relatif naik-turun. Untuk mengatasi masalah tersebut, pihaknya telah melakukan kesepakatan dengan pengembang. Seperti diketahui, pada Sabtu 5 Mei 2012 lalu, Jalan Aria Putra yang menghubungkan BSD dengan Ciputat terputus akibat banjir setinggi setengah meter.

Akibat banjir di dekat perumahan Green Hills tersebut membuat lalu lintas ditutup total selama enam jam, sejak pukul 15.00–21.00 WIB.

Ruas jalan ini juga pernah terputus pada Kamis 19 April 2012 lalu, bersamaan dengan jalan tol BSD Km 8. Kemacetan parah pun tidak bisa dihindari. Wali Kota Tangsel Airin Rachmi Diany sudah memanggil dinas terkait untuk melakukan kajian penyebab banjir.

"Karena kami sangat mengerti, banjir kemarin telah membuat warga resah. Khususnya di tol BSD, Jalan Aria Putra, dan Ciater Raya," kata Airin.

Dia mengakui banjir diduga karena buruknya penataan kota. "Kami masih terus melakukan kajian. Kami juga menghimbau agar masyarakat menjaga lingkungan, seperti tidak membuang sampah sembarangan," terangnya. (san)
()
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.6178 seconds (0.1#10.140)