Pilgub DKI, Alex-Nono bidik masyarakat kecil
A
A
A
Sindonews.com - Pasangan calon gubernur (cagub) yang diusung Partai Golkar, Partai Persatuan Pembangunan (PPP),dan Partai Damai Sejahtera (PDS) Alex Noerdin- Nono Sampono membidik dukungan warga yang tinggal di pinggiran Jakarta.
Akhir pekan lalu, pasangan ini meminta dukungan Dian Djuriah Maimun Al Rasyid, pemilik Masjid Dian Al-Mahri (Kubah Emas) di Kecamatan Cinere,Depok. Jamaah Masjid Kubah Emas banyak yang berasal dari wilayah Jakarta Selatan. Alex optimistis mendapat dukungan dari Dian, karena suaminya masih saudara sepupu Alex Noerdin.
"Ya, pastilah Ibu Dian mendukung saya sebagai calon gubernur. Pak Haji (suami Dian) adalah saudara saya," kata Alex saat acara Tablig Akbar Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Masjid Kubah Emas, Depok, akhir pekan lalu.
Dalam kesempatan itu, Alex-Nono kembali menegaskan tekadnya membenahi Jakarta dalam waktu tiga tahun. Diakui Alex, permasalahan Jakarta sangat kompleks.
Namun, ada masalah dasar yang harus dibenahi, yakni pendidikan, kesehatan,dan keamanan. Alex berjanji jika terpilih nanti dirinya akan menata sistem pendidikan sehari setelah pelantikan. "Peningkatan pendidikan gratis selama 12 tahun. Tanpa adanya uang sumbangan ataupun uang buku. Semua dibayarkan pemerintah," tandasnya.
Sementara itu, Nono Sampono akan memfokuskan pada masalah keamanan bagi warga Jakarta. Dia mengaku telah memiliki konsep dalam mengatasi masalah keamanan Jakarta. "Tanpa keamanan,warga Jakarta tidak bisa beraktivitas. Saya punya tiga poin untuk mengatasi keamanan Jakarta," ucap Nono.
Purnawirawan TNI AL (marinir) itu menjabarkan ketiga poin tersebut. Pertama, secara preventif dengan melibatkan masyarakat untuk meningkatkan kepedulian keamanan. Kedua, preventif yaitu dengan melakukan penangkalan tindak kriminal.
Caranya, kata dia, dengan membangun sistem yang tepat. Ketiga, penegakan hukum. Siapa pun yang melanggar hukum harus ditindak tanpa pandang bulu. "Pemerintah daerah harus melakukan upaya pencegahan, jangan hanya menunggu. Artinya melibatkan tokoh masyarakat dan agama dalam menanggulangi keamanan Jakarta," jelasnya.
Dia mengakui, kriminalitas di Jakarta saat ini meningkat baik secara kualitas dan kuantitas. Ditambah lagi bermunculan organisasi massa ekstrem. Kondisi seperti ini membuat masyarakat resah. "Jakarta sering terjadi letupan masalah keamanan. Dalam waktu satu tahun,saya akan menangani masalah keamanan," tegasnya. (san)
Akhir pekan lalu, pasangan ini meminta dukungan Dian Djuriah Maimun Al Rasyid, pemilik Masjid Dian Al-Mahri (Kubah Emas) di Kecamatan Cinere,Depok. Jamaah Masjid Kubah Emas banyak yang berasal dari wilayah Jakarta Selatan. Alex optimistis mendapat dukungan dari Dian, karena suaminya masih saudara sepupu Alex Noerdin.
"Ya, pastilah Ibu Dian mendukung saya sebagai calon gubernur. Pak Haji (suami Dian) adalah saudara saya," kata Alex saat acara Tablig Akbar Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW di Masjid Kubah Emas, Depok, akhir pekan lalu.
Dalam kesempatan itu, Alex-Nono kembali menegaskan tekadnya membenahi Jakarta dalam waktu tiga tahun. Diakui Alex, permasalahan Jakarta sangat kompleks.
Namun, ada masalah dasar yang harus dibenahi, yakni pendidikan, kesehatan,dan keamanan. Alex berjanji jika terpilih nanti dirinya akan menata sistem pendidikan sehari setelah pelantikan. "Peningkatan pendidikan gratis selama 12 tahun. Tanpa adanya uang sumbangan ataupun uang buku. Semua dibayarkan pemerintah," tandasnya.
Sementara itu, Nono Sampono akan memfokuskan pada masalah keamanan bagi warga Jakarta. Dia mengaku telah memiliki konsep dalam mengatasi masalah keamanan Jakarta. "Tanpa keamanan,warga Jakarta tidak bisa beraktivitas. Saya punya tiga poin untuk mengatasi keamanan Jakarta," ucap Nono.
Purnawirawan TNI AL (marinir) itu menjabarkan ketiga poin tersebut. Pertama, secara preventif dengan melibatkan masyarakat untuk meningkatkan kepedulian keamanan. Kedua, preventif yaitu dengan melakukan penangkalan tindak kriminal.
Caranya, kata dia, dengan membangun sistem yang tepat. Ketiga, penegakan hukum. Siapa pun yang melanggar hukum harus ditindak tanpa pandang bulu. "Pemerintah daerah harus melakukan upaya pencegahan, jangan hanya menunggu. Artinya melibatkan tokoh masyarakat dan agama dalam menanggulangi keamanan Jakarta," jelasnya.
Dia mengakui, kriminalitas di Jakarta saat ini meningkat baik secara kualitas dan kuantitas. Ditambah lagi bermunculan organisasi massa ekstrem. Kondisi seperti ini membuat masyarakat resah. "Jakarta sering terjadi letupan masalah keamanan. Dalam waktu satu tahun,saya akan menangani masalah keamanan," tegasnya. (san)
()