KIPP ingatkan Panwaslu awasi tahapan Pilgub DKI
A
A
A
Sindonews.com - Komite Independen Pemantau Pemilu (KIPP) Jakarta mendesak kepada Panitia Pengawas Pemilu (Panwaslu) DKI Jakarta agar bekerja lebih maksimal dalam mengawasi setiap pelaksanaan tahapan Pemilihan Gubernur (Pilgub) Provinsi DKI Jakarta.
Selain itu, KIPP pun mendesak Panwaslu dengan tegas menindak semua pelanggaran yang ada.
"Karena pelanggaran yang ada saat ini terkesan didiamkan, bahkan seolah-olah selama tahapan ini berlangsung tidak ada pelanggaran sama sekali," ujar Ketua KIPP Jakarta Wahyudinata, dalam jumpa pers menyikapi pendataan pemilih dan kurang maksimalnya penyelenggara pemilu di lapangan, di Bakoel Koffie, Cikini, Jakarta Pusat, Jumat (4/5/2012).
Dia menyampaikan, pihaknya sejauh ini terus melakukan pemantauan terkait Pilgub DKI Jakarta periode 2012-2017 ini. Pada kesempatan itu, juga diungkapkan sejumlah tindakan yang tak etis dilakukan masing-masing tim sukses para bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta.
Misalnya, mengenai pemasangan spanduk bakal calon di sejumlah kelurahan, stiker-setiker di rumah ibadah, hingga pemaparan keberhasilan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam buletin Jumat di sebuah rumah ibadah.
Namun demikian, dikatakan oleh Wahyu, pihaknya belum bisa mengkatakan suatu pelanggaran. Harapannya, apa yang disampaikan ini bisa membuka opini masyarakat.
"Temuan ini bukan kampanye. Walaupun tidak bisa ditindaklanjuti, minimal kita membuka opini," pungkasnya.
Selain itu, KIPP pun mendesak Panwaslu dengan tegas menindak semua pelanggaran yang ada.
"Karena pelanggaran yang ada saat ini terkesan didiamkan, bahkan seolah-olah selama tahapan ini berlangsung tidak ada pelanggaran sama sekali," ujar Ketua KIPP Jakarta Wahyudinata, dalam jumpa pers menyikapi pendataan pemilih dan kurang maksimalnya penyelenggara pemilu di lapangan, di Bakoel Koffie, Cikini, Jakarta Pusat, Jumat (4/5/2012).
Dia menyampaikan, pihaknya sejauh ini terus melakukan pemantauan terkait Pilgub DKI Jakarta periode 2012-2017 ini. Pada kesempatan itu, juga diungkapkan sejumlah tindakan yang tak etis dilakukan masing-masing tim sukses para bakal calon Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta.
Misalnya, mengenai pemasangan spanduk bakal calon di sejumlah kelurahan, stiker-setiker di rumah ibadah, hingga pemaparan keberhasilan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta dalam buletin Jumat di sebuah rumah ibadah.
Namun demikian, dikatakan oleh Wahyu, pihaknya belum bisa mengkatakan suatu pelanggaran. Harapannya, apa yang disampaikan ini bisa membuka opini masyarakat.
"Temuan ini bukan kampanye. Walaupun tidak bisa ditindaklanjuti, minimal kita membuka opini," pungkasnya.
()