Suciwati: selidiki kematian Ongen !

Kamis, 03 Mei 2012 - 10:06 WIB
Suciwati: selidiki kematian Ongen !
Suciwati: selidiki kematian Ongen !
A A A
Sindonews.com - Istri almarhum aktivis Munir, Suciwati turut berduka cita atas meninggalnya Raymond 'Ongen' Latuihamalo (56). Ongen merupakan saksi kunci terbunuhnya Munir saat melakukan perjalanan ke Belanda. Ongen yang meninggal pada Rabu (3/5/2012) sekira pukul 17.00 WIB di

Rumah Sakit Pertamina diduga tidak wajar. Pasalnya Ongen sempat mengalami kejang sesaat sebelum kematianya. Ongen diduga terserang jantung. Namun pihak keluarga membantah musisi tersebut memiliki riwayat jantung.

"Perlu diinvestigasi kenapa dia meninggal. Tidak ada sejarah jantung berarti kan ada something," ujar Suciwati kepada okezone, Kamis (4/5/2012).

Suci menjelaskan bahwa Ongen merupakan saksi kunci yang mengetahui bahwa Pollycarpus membawa dua buah gelas saat berada di Bandara Changi, Singapura. Hal itu yang menyebabkan Pollycarpus divonis 20 tahun penjara oleh majelis hakim.

"Pertama dalam kasus Munir dia saksi kunci, dia mengetahui Pollycarpus bawa teh di Changi, ditingkat Pengadilan Negeri dia mencabut atau menolak kesaksian, tapi ditingkat Mahkamah Agung (MA) mengakui Pollycarpus bawa dua cangkir. Itu mengakibatkan Pollycarpus divonis 20 tahun," tuturnya.

Terlebih, lanjut Suci, Ongen bisa dijadikan saksi dalam novum untuk kasus Muchdi. Namun sayang Tuhan berkata lain dan memanggil Ongen lebih dulu. "Yang penting ini sebetulnya bisa novum untuk kasus Muchdi Purwopranjono, tapi orangnya meninggal, jadi gimana," kata wanita kelahiran Malang, 28 Maret 1964 ini.

Kendati saksi kunci kematian suaminya meninggal, Suci tetap optimis kasus kematian Munir bisa terungkap."Saksi kunci masih banyak. Saya tetap membangun harapan, optimis. Saya terus menyemangati diri saya. Kejahatan suatu saat pasti akan terungkap," ucapnya.

Dengan satu per satu para saksi meninggal, Suci tak memungkiri bisa saja adanya pihak-pihak yang tak menginginkan kasus tersebut tuntas. Sebelumnya Bijak Subiakto yang merupakan Deputi VII Badan intelijen Negara (BIN) juga
meninggal. "Banyak yang meninggal satu per satu, warning hati-hati ini bisa saja (kerja BIN), tapi bisa tangan Tuhan," ungkapnya.

Padahal, lanjutnya, saksi kunci penting untuk membongkat sebagai data bagi kepolisian agar kasus tersebut segera tertuntaskan. (wbs)
()
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.4967 seconds (0.1#10.140)
pixels