Pocong SBY-Boediono tuntut buruh sejahtera
A
A
A
Sindonews.com - Hari Buruh Internasional atau May Day ternyata tidak hanya diperingati oleh buruh saja. Setidaknya mahluk lain yang sering disebut Pocong, juga ikut dalam peringatan ini dan berbaur bersama ribuan buruh di Istana Negara.
Tapi jangan salah. Pocong yang satu ini bukanlah mahluk gaib yang sering membuat orang takut. Tapi boneka yang dibawa para buruh untuk meramaikan aksi unjuk rasa.
Lima boneka pocong ini dibawa oleh buruh dari Sekretariat Bersama (Sekber) Buruh untuk aksi yang menggelar aksi teatrika. Kelima pocong ini masing-masing bernama SBY, Boediono, Muhaimin Iskandar, Kapitalisme, dan Imperialisme.
Dalam aksi teatrikal, dupa dibakar untuk kelima pocong ini. Dupa itu kemudian dibawa oleh seorang buruh yang bertopeng monyet. Buruh bertopeng monyet ini kemudian mengangkat satu per satu pocong tersebut dan membawanya ke atas dupa.
Menurut Ketua Serikat Pekerja Tekstil Tanah Abang Edi Susanto, aksi treatrikal itu memiliki makna sebagai pesan untuk pemerintah Indonesia.
"Artinya bahwa SBY-Boediono, nuraninya sudah mati, menterinya juga begitu, kapitalis dan imperlis juga tak punya nurani buat buruh," ujar Edi kepada Sindonews di depan Istana Kepresidenan, Selasa (1/5/2012).
Pria yang juga sebagai presidium Sekretariat Bersama (Sekber) buruh itu menuturkan, ada beberapa tuntutan yang dibawa mereka untuk Pemerintah SBY-Boediono.
"Tuntutannnya, pertama hapus outsourcing, berikan upah layak nasional, cabut Kepmen No. 17 tahun 2005 yang isinya pengupahan, itu tak layak untuk saat ini. Dan jangan menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM)," imbuhnya.Selain menggelar teatrikal, mereka pun menggelar pertunjukan musik yang dimainkan di atas mobil.
Tapi jangan salah. Pocong yang satu ini bukanlah mahluk gaib yang sering membuat orang takut. Tapi boneka yang dibawa para buruh untuk meramaikan aksi unjuk rasa.
Lima boneka pocong ini dibawa oleh buruh dari Sekretariat Bersama (Sekber) Buruh untuk aksi yang menggelar aksi teatrika. Kelima pocong ini masing-masing bernama SBY, Boediono, Muhaimin Iskandar, Kapitalisme, dan Imperialisme.
Dalam aksi teatrikal, dupa dibakar untuk kelima pocong ini. Dupa itu kemudian dibawa oleh seorang buruh yang bertopeng monyet. Buruh bertopeng monyet ini kemudian mengangkat satu per satu pocong tersebut dan membawanya ke atas dupa.
Menurut Ketua Serikat Pekerja Tekstil Tanah Abang Edi Susanto, aksi treatrikal itu memiliki makna sebagai pesan untuk pemerintah Indonesia.
"Artinya bahwa SBY-Boediono, nuraninya sudah mati, menterinya juga begitu, kapitalis dan imperlis juga tak punya nurani buat buruh," ujar Edi kepada Sindonews di depan Istana Kepresidenan, Selasa (1/5/2012).
Pria yang juga sebagai presidium Sekretariat Bersama (Sekber) buruh itu menuturkan, ada beberapa tuntutan yang dibawa mereka untuk Pemerintah SBY-Boediono.
"Tuntutannnya, pertama hapus outsourcing, berikan upah layak nasional, cabut Kepmen No. 17 tahun 2005 yang isinya pengupahan, itu tak layak untuk saat ini. Dan jangan menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM)," imbuhnya.Selain menggelar teatrikal, mereka pun menggelar pertunjukan musik yang dimainkan di atas mobil.
()