Tiga WNA dikeroyok
A
A
A
Sindonews.com – Tiga warga negara asing (WNA) China terluka akibat dikeroyok sejumlah warga Desa Barengkok,Kecamatan Kibin, Kabupaten Serang, akhir pekan lalu.
Pengeroyokan terhadap tiga pekerja asing ini merupakan aksi balas dendam karena mereka mengeroyok salah satu warga desa. Ketiga korban yang dikeroyok warga desa yakni Huank Zai Shan, Wang Yuah Zong, dan Huang Shi San. Pengeroyokan terhadap tiga pekerja asal Negeri Tirai Bambu tersebut dipicu pengeroyokan terhadap Sairan, warga desa setempat.
Sairan mengatakan, Sabtu siang lalu salah satu warga Minan, 31, hendak menjual besi ke PT Shunfa Langgeng Jaya (SLJ). Kesepakatan harga pun telah terjadi antara Minan dan salah satu staf perusahaan pengelolaan besi tersebut. Minan pun mendatangi perusahaan sambil membawa sejumlah besi yang akan dijual.
Saat akan menurunkan sejumlah besi yang dibawanya, seorang pekerja asal China menolak pembelian besi yang dibawa Minan. Hal ini membuat Minan kecewa dan berkeluh kesah dengan Sairan. Mendengar hal tersebut, Sairan mendatangi perusahaan dengan maksud untuk mencari jalan tengah.
”Ketika saya bertemu tiga pekerja asing itu,saya justru dikeroyok oleh mereka,”katanya. Meski sempat menerima sejumlah pukulan dari tiga pekerja asing, Sairan berhasil menyelamatkan diri ke kampungnya. Sejumlah warga desa pun marah ketika mengetahui Sairan dikeroyok warga asing.
Ratusan warga desa pun mendatangi perusahaan yang terletak di kawasan industri Modern Cikande untuk mencari ketiga warga asing tersebut. Emosi warga desa yang sudah mencapai puncaknya ini membuat ketiga pekerja asing tersebut menjadi sasaran amuk warga.
Beruntung, aksi massa ini dapat dikendalikan sejumlah tokoh masyarakat setempat. Dalam keadaan terluka, tiga pekerja asing tersebut dibawa ke puskesmas setempat untuk mendapatkan perawatan. Sejumlah aparat keamanan dari Polsek dan Koramil Cikande diterjunkan ke lokasi kejadian untuk meredam dan mengantisipasi aksi susulan. Wakapolres Serang Kompol Amin Priyanto mengatakan, insiden yang melibatkan ratusan warga dengan tiga warga negara asing tersebut dipicu oleh kesalahpahaman.
“Insiden ini terjadi karena ada kesalahpahaman saja.Insiden ini pun telah diselesaikan secara musyawarah oleh kedua pihak,”katanya.Dari hasil pertemuan kedua perwakilan tersebut disepakati tidak akan ada lagi aksi massa.Tidak itu saja, perusahaan pun akan memberikan biaya pengobatan kepada warga yang terluka akibat insiden tersebut sebesar Rp15 juta. Amin Priyanto menambahkan, perusahaan dan warga setempat akan terus menjalani kerja sama yang saling menguntungkan kedua belah pihak. (wbs)
Pengeroyokan terhadap tiga pekerja asing ini merupakan aksi balas dendam karena mereka mengeroyok salah satu warga desa. Ketiga korban yang dikeroyok warga desa yakni Huank Zai Shan, Wang Yuah Zong, dan Huang Shi San. Pengeroyokan terhadap tiga pekerja asal Negeri Tirai Bambu tersebut dipicu pengeroyokan terhadap Sairan, warga desa setempat.
Sairan mengatakan, Sabtu siang lalu salah satu warga Minan, 31, hendak menjual besi ke PT Shunfa Langgeng Jaya (SLJ). Kesepakatan harga pun telah terjadi antara Minan dan salah satu staf perusahaan pengelolaan besi tersebut. Minan pun mendatangi perusahaan sambil membawa sejumlah besi yang akan dijual.
Saat akan menurunkan sejumlah besi yang dibawanya, seorang pekerja asal China menolak pembelian besi yang dibawa Minan. Hal ini membuat Minan kecewa dan berkeluh kesah dengan Sairan. Mendengar hal tersebut, Sairan mendatangi perusahaan dengan maksud untuk mencari jalan tengah.
”Ketika saya bertemu tiga pekerja asing itu,saya justru dikeroyok oleh mereka,”katanya. Meski sempat menerima sejumlah pukulan dari tiga pekerja asing, Sairan berhasil menyelamatkan diri ke kampungnya. Sejumlah warga desa pun marah ketika mengetahui Sairan dikeroyok warga asing.
Ratusan warga desa pun mendatangi perusahaan yang terletak di kawasan industri Modern Cikande untuk mencari ketiga warga asing tersebut. Emosi warga desa yang sudah mencapai puncaknya ini membuat ketiga pekerja asing tersebut menjadi sasaran amuk warga.
Beruntung, aksi massa ini dapat dikendalikan sejumlah tokoh masyarakat setempat. Dalam keadaan terluka, tiga pekerja asing tersebut dibawa ke puskesmas setempat untuk mendapatkan perawatan. Sejumlah aparat keamanan dari Polsek dan Koramil Cikande diterjunkan ke lokasi kejadian untuk meredam dan mengantisipasi aksi susulan. Wakapolres Serang Kompol Amin Priyanto mengatakan, insiden yang melibatkan ratusan warga dengan tiga warga negara asing tersebut dipicu oleh kesalahpahaman.
“Insiden ini terjadi karena ada kesalahpahaman saja.Insiden ini pun telah diselesaikan secara musyawarah oleh kedua pihak,”katanya.Dari hasil pertemuan kedua perwakilan tersebut disepakati tidak akan ada lagi aksi massa.Tidak itu saja, perusahaan pun akan memberikan biaya pengobatan kepada warga yang terluka akibat insiden tersebut sebesar Rp15 juta. Amin Priyanto menambahkan, perusahaan dan warga setempat akan terus menjalani kerja sama yang saling menguntungkan kedua belah pihak. (wbs)
()