Hendardji merasa lebih tegas dari SBY
A
A
A
Sindonews.com - Salah seorang bakal calon Gubernur DKI Jakarta Hendardji Supandji mengaku memiliki kepribadian yang lembut. Walaupun dirinya yang maju dari jalur independen ini berlatar belakang militer.
Namun dia menolak tegas jika disamakan dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), yang disebut tak memiliki ketegasan dalam memimpin.
"Soal ketegasan itu bagian hidup saya. Saya tak pernah arogan. Karena saya tetap menghargai, mencintai warga, karena hidup itu berawal dari kasih sayang. Makanya tutur kata saya halus, tapi hukum harus ditegakkan. Saya punya pendirian yang kuat, saya tidak bisa diintervensi," ujar Hendardji di Jakarta, Rabu (25/4/2012).
Dikatakannya, ketegasan seseorang tak meski ditonjolkan. Oleh karena itu, dia mengklaim dirinya tegas. Dirinya pun menceritakan sejauh ini sudah banyak ikut menyelesaikan konflik atau permasalahan ketika masih sebagai militer.
"Kalau tidak tegas, tak mungkin saya ikut menyelesaikan kerusuhan Ketapang dahulu. Sayalah yang ikut menangani kerusuhan SARA itu. Saya juga banyak menyelesaikan masalah antar kampung. Sayalah yang pernah masuk ke kampus Trisaksi ketika 4 mahasiswa itu tertembak (Kasus Trisakti). Saya pernah masuk ke kandangnya GAM (Gerakan Aceh Merdeka), saya pernah masuk ke kandangnya OPM (Organisasi Papua Merdeka), dan menangkap pelaku penembakan WNA," ungkapnya.
Selain itu, masih banyak lagi berbagai kerusuhan atau permasalahan yang dia pernah tangani. Oleh karena itu, dia mengimbau kepada warga Jakarta tak perlu risau untuk memilihnya nanti di Pilkada tahun ini. (san)
Namun dia menolak tegas jika disamakan dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), yang disebut tak memiliki ketegasan dalam memimpin.
"Soal ketegasan itu bagian hidup saya. Saya tak pernah arogan. Karena saya tetap menghargai, mencintai warga, karena hidup itu berawal dari kasih sayang. Makanya tutur kata saya halus, tapi hukum harus ditegakkan. Saya punya pendirian yang kuat, saya tidak bisa diintervensi," ujar Hendardji di Jakarta, Rabu (25/4/2012).
Dikatakannya, ketegasan seseorang tak meski ditonjolkan. Oleh karena itu, dia mengklaim dirinya tegas. Dirinya pun menceritakan sejauh ini sudah banyak ikut menyelesaikan konflik atau permasalahan ketika masih sebagai militer.
"Kalau tidak tegas, tak mungkin saya ikut menyelesaikan kerusuhan Ketapang dahulu. Sayalah yang ikut menangani kerusuhan SARA itu. Saya juga banyak menyelesaikan masalah antar kampung. Sayalah yang pernah masuk ke kampus Trisaksi ketika 4 mahasiswa itu tertembak (Kasus Trisakti). Saya pernah masuk ke kandangnya GAM (Gerakan Aceh Merdeka), saya pernah masuk ke kandangnya OPM (Organisasi Papua Merdeka), dan menangkap pelaku penembakan WNA," ungkapnya.
Selain itu, masih banyak lagi berbagai kerusuhan atau permasalahan yang dia pernah tangani. Oleh karena itu, dia mengimbau kepada warga Jakarta tak perlu risau untuk memilihnya nanti di Pilkada tahun ini. (san)
()