Jokowi mengaku tak pernah lecehkan warga betawi
A
A
A
Sindonews.com - Bakal Calon Gubenur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) mengaku bingung dengan desakan yang dilayangkan Lembaga Kebudayaan Betawi agar calon yang diusung PDIP dan Partai Gerindra ini segera meminta maaf secara terbuka terhadap publik, terutama masyarakat betawi.
Pasalnya, Jokowi sendiri mengaku tidak pernah mengeluarkan pernyataan yang mengatakan kandidat yang menggunakan baju koko plus kopiah hanya sebatas mencari sensasi publik agar publik menilai bila kandidiat tersebut taat menjalankan agama.
Malah sebaliknya,Jokowi menuding ada pihak-pihak yang berusaha memutar balikan fakta yang bertujuan untuk membenturkan pihaknya dengan masyarakat betawi.
“Saya hanya sering menyampaikan kalau baju kotak-kotak yang saya kenakan itu keluar dari mainstream, keluar dari pakem. Itu saja,” jelas Jokowi kepada wartawan,di Solo,Jawa Tengah, Jumat (20/4/2012).
Menurut Jokowi,saat itu dirinya hanya mengatakan, baju kotak-kotak yang dikenakan dirinya dan Ahok pasangannya dalam setiap sosialisasi, bisa dianggap keluar dari pakem identitas yang biasa selalu di gunakan kandidiat lainnya dalam ajang Pemilukada.
“Saat pengajian saya juga pakai baju koko.Termasuk saat sholat jumat,saya juga pakai baju koko. Dimana letak kesalahan pernyataan saya. Saya kira hanya salah tafsir saja mengartikan demikian,”ungkapnya.
Jokowi mengaku dirinya bisa memaklumi adannya upaya pihak-pihak lain yang berusaha menghambat dan menjatuhkan dirinya. Sehingga, pihaknya tidak begitu mengkhawatirkan insiden ini bisa mempengaruhi warga Jakarta.
Sehingga,pihaknya tidak akan berupaya memberikan perlawanan atau bereaksi terhadap serangan tersebut.
"Warga Jakarta pandai-pandai semua. Perasaan saya biasa saja, tidak apa-apa,tidak usah dibalas,”ungkapnya. (wbs)
Pasalnya, Jokowi sendiri mengaku tidak pernah mengeluarkan pernyataan yang mengatakan kandidat yang menggunakan baju koko plus kopiah hanya sebatas mencari sensasi publik agar publik menilai bila kandidiat tersebut taat menjalankan agama.
Malah sebaliknya,Jokowi menuding ada pihak-pihak yang berusaha memutar balikan fakta yang bertujuan untuk membenturkan pihaknya dengan masyarakat betawi.
“Saya hanya sering menyampaikan kalau baju kotak-kotak yang saya kenakan itu keluar dari mainstream, keluar dari pakem. Itu saja,” jelas Jokowi kepada wartawan,di Solo,Jawa Tengah, Jumat (20/4/2012).
Menurut Jokowi,saat itu dirinya hanya mengatakan, baju kotak-kotak yang dikenakan dirinya dan Ahok pasangannya dalam setiap sosialisasi, bisa dianggap keluar dari pakem identitas yang biasa selalu di gunakan kandidiat lainnya dalam ajang Pemilukada.
“Saat pengajian saya juga pakai baju koko.Termasuk saat sholat jumat,saya juga pakai baju koko. Dimana letak kesalahan pernyataan saya. Saya kira hanya salah tafsir saja mengartikan demikian,”ungkapnya.
Jokowi mengaku dirinya bisa memaklumi adannya upaya pihak-pihak lain yang berusaha menghambat dan menjatuhkan dirinya. Sehingga, pihaknya tidak begitu mengkhawatirkan insiden ini bisa mempengaruhi warga Jakarta.
Sehingga,pihaknya tidak akan berupaya memberikan perlawanan atau bereaksi terhadap serangan tersebut.
"Warga Jakarta pandai-pandai semua. Perasaan saya biasa saja, tidak apa-apa,tidak usah dibalas,”ungkapnya. (wbs)
()