4 alasan Foke lebih unggul dari Jokowi

Rabu, 18 April 2012 - 18:22 WIB
4 alasan Foke lebih...
4 alasan Foke lebih unggul dari Jokowi
A A A
Sindonews.com - The Cyrus Network merilis hasil surveinya hari ini. Survei yang dilakukan sejak tanggal 8 hingga 16 April ini menunjukkan bahwa jika Pemilukada DKI Jakarta dilakukan hari ini, akan ada pertarungan sengit antara incumbent Fauzi Bowo (Foke)-Nachrowi Ramli (Nara) melawan pasangan Joko Widodo (Jokowi)-Basuki T Purnama (Ahok).

Menurut Direktur Eksekutif The Cyrus Network, Hasan Nasbi Batupahat, ada beberapa alasan mengapa pihaknya menyatakan hal tersebut.

Pertama, kata dia, aturan pemenang dalam Pemilukada DKI Jakarta berbeda dengan Pemilukada daerah lain di Indonesia. Dikatakannya, jika didaerah lain pemenang bisa dicapai dengan angka 30 persen plus 1, maka Pemilukada DKI Jakarta harus dimenangkan dengan angka di atas 50 persen.

"Sampai hari ini, incumben harus bekerja sangat keras untuk memenuhi angka tersebut, angka yang idealnya sudah diperoleh jauh-jauh hari oleh seorang incumben jika dia dipersepsikan berhasil dalam memimpin,"ujar Hasan Nasbi Batupahat dalam jumpa pers Survei Pra Pilkada DKI Jakarta di Pisa Kafe, jalan Gereja Theresia No. 1, Menteng, Jakarta Pusat, Rabu (18/4/2012).

Kedua, kata dia, perolehan 42,4 persen (Foke-Nara) ini adalah hasil kerja dan sosialisasi incumben selama hampir 5 tahun. Persepsi seorang incumben dalam memori publik tak hanya dibentuk menjelang Pemilukada, tetapi juga selama memerintah. "Apalagi ada dana APBD ratusan Triliun rupiah yang bisa digunakan oleh incumben untuk menarik simpati masyarakat melalui program-program kerja pemerintah selama 5 tahun," ungkapnya.

Alasan ketiga, sambung dia, popularitas Foke-Nara sudah mencapai angka 95 persen. Nyaris seluruh warga DKI Jakarta sudah familiar dengan pasangan itu. Namun, kata dia, jika melihat perolehan elektabilitasnya yang hanya 42,4 persen, maka efisiensi dari popularitas menjadi elektabilitas adalah sebesar 44 persen.

"Artinya dari 10 orang yang kenal, 4 orang memilih pasangan Foke-Nara. Dilain pihak, popularitas pasangan Jokowi-Ahok baru mencapai 71,1 persen. Dengan keterpilihan sebesar 31,8 persen. Berarti pasangan ini memiliki efisiensi yang sama besarnya dengan Foke-Nara, yaitu 44 persen," tambahnya.

Jika popularitas pasangan Jokowi-Ahok ini berhasil mencapai angka 90 persen dalam satu bulan ke depan, maka bisa diprediksi akan memiliki elektabilitas yang setara dengan incumben hari ini. Sedangkan alasan ke empat, sambung dia, jika kedua pasangan ini disimulasikan gead to head, masih dimenangkan oleh pasangan Foke-Nara dengan angka 45,8 persen. Sementara pasangan Jokowi-Ahok memperoleh angka 40,3 persen.

"Namun jika menggunakan tren angka ini, justru menempatkan incumben betul-betul dalam sangat waspada. Perolehan incumben sudah jenuh dan tak elastis lagi jika berhadapan dengan pasangan Jokowi-Ahok," pungkasnya. (wbs)

()
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.8420 seconds (0.1#10.140)