Massa PPI ricuh dukung dua cagub
A
A
A
Sindonews.com - Partai Pemuda Indonesia (PPI) ternyata memiliki dua dukungan (dualisme) terhadap calon gubernur DKI Jakarta. Ada yang mendukung pasangan cagub Alex Noerdin-Nono Sampono, tapi ada juga yang mendukung pasangan Joko Widodo (Jokowi)-Tjahaja Basuki Purnama (Ahok).
Untuk meyakinkan dukungannya itu, PPI pendukung Alex-Nono pun mendatangi kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta. Mereka ingin memastikan, PPI kubu mana yang dukungannya dinyatakan sah.
Ketua Pokja Pendataan Pemilih KPU DKI Jakarta, Aminullah menerangkan, dukungan yang dianggap sah oleh KPU adalah PPI pendukung Alex-Nono, sedangkan pendukung Jokowi-Ahok tidak sah.
Kedatangan perwakilan PPI pendukung Alex-Nono melaporkan, kepengurusan PPI lainnya mencantumkan logo PPI di pasangan Jokowi-Ahok.
"Saya sudah sampaikan agar tidak menyantumkan logo PPI di pasangan Jokowi-Ahok, jika memang dukungan yang dianggap sah adalah Noerdin-Alex," ujar Aminullah kepada wartawan di kantor KPU Jalan Budi Kemuliaan, Gambir, Jakarta Pusat, Jumat (13/4/2012).
Kasus PPI ini juga terjadi pada Partai Damai Sejahtera (PDS). Ada yang mendukung
Fauzi Bowo-Narchrowi Ramli, tapi ada pula yang mendukung Alex-Nono. Oleh KPU yang dianggap sah dukungan terhadap Alex-Nono.
"Selain itu juga terjadi di Partai Amanat Nasional (PAN), kan PAN dukungannya kepada Pak Fauzi Bowo. Tapi tokoh-tokohnya kan bilangnya dukung Pak Hidayat Nurwahid (HNW). Jadi, kalau begitu, PAN tak boleh mencantumkan logo PAN di Hidayat Nurwahid. Kenapa? Karena PAN secara resmi dukungannya diterima KPU adalah Foke," jelasnya.
Menanggapi ricuhnya massa dukungan tersebut, KPU tak menganggapnya secara rumit. Aminullah menganggap, kasus saling klaim mengklaim dukungan dari partai politik, sudah biasa terjadi.(lin)
Untuk meyakinkan dukungannya itu, PPI pendukung Alex-Nono pun mendatangi kantor Komisi Pemilihan Umum (KPU) DKI Jakarta. Mereka ingin memastikan, PPI kubu mana yang dukungannya dinyatakan sah.
Ketua Pokja Pendataan Pemilih KPU DKI Jakarta, Aminullah menerangkan, dukungan yang dianggap sah oleh KPU adalah PPI pendukung Alex-Nono, sedangkan pendukung Jokowi-Ahok tidak sah.
Kedatangan perwakilan PPI pendukung Alex-Nono melaporkan, kepengurusan PPI lainnya mencantumkan logo PPI di pasangan Jokowi-Ahok.
"Saya sudah sampaikan agar tidak menyantumkan logo PPI di pasangan Jokowi-Ahok, jika memang dukungan yang dianggap sah adalah Noerdin-Alex," ujar Aminullah kepada wartawan di kantor KPU Jalan Budi Kemuliaan, Gambir, Jakarta Pusat, Jumat (13/4/2012).
Kasus PPI ini juga terjadi pada Partai Damai Sejahtera (PDS). Ada yang mendukung
Fauzi Bowo-Narchrowi Ramli, tapi ada pula yang mendukung Alex-Nono. Oleh KPU yang dianggap sah dukungan terhadap Alex-Nono.
"Selain itu juga terjadi di Partai Amanat Nasional (PAN), kan PAN dukungannya kepada Pak Fauzi Bowo. Tapi tokoh-tokohnya kan bilangnya dukung Pak Hidayat Nurwahid (HNW). Jadi, kalau begitu, PAN tak boleh mencantumkan logo PAN di Hidayat Nurwahid. Kenapa? Karena PAN secara resmi dukungannya diterima KPU adalah Foke," jelasnya.
Menanggapi ricuhnya massa dukungan tersebut, KPU tak menganggapnya secara rumit. Aminullah menganggap, kasus saling klaim mengklaim dukungan dari partai politik, sudah biasa terjadi.(lin)
()