HNW: Foke tak mampu atasi Jakarta itu fakta
A
A
A
Sindonews.com - Hasil survei yang dilakukan Lingkaran Survei Indonesia (LSI) dan Citra Komunikasi (Cikom) yang menyatakan Fauzi Bowo (Foke)-Nachrowi Ramli (Nara) berada di posisi teratas, mendapat sorotan banyak pihak. Salah seorangnya adalah bakal calon Gubernur DKI Jakarta, Hidayat Nur Wahid (HNW) yang tak mempercayai hasil survei LSI.
HNW justru mempertanyakan, hasil survei tersebut. Pasalnya Foke sudah lama berada di lingkungan pemerintahan DKI Jakarta, yang mengetahui persis permasalahan. Namun ketika menjadi gubernur, tak ada langkah penyelesaian.
Sejumlah permasalahan di DKI Jakarta masih ada, walaupun Foke sudah pernah memimpin Jakarta. Artinya, berpuluh-puluh tahun di Jakarta, ternyata permasalahan di DKI Jakarta masih ada.
"Kita juga tahu Foke udah sangat lama di Jakarta. Udah lama sekali beliau (Foke) menjabat beragam, misalnya di dinas tata kota, di sekda (Sekretaris Daerah), jadi Wagub dan Gubernur. Faktanya permasalahannya dari dulu sampai sekarang adalah sama dan tak terurai. Berbeda dengan apa yang dikatakan oleh LSI seperti kemiskinan, sampah, kemacetan, keamanan," ujar HNW kepada wartawan di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Jakarta Pusat, Senin (9/4/2012).
HNW meminta masyarakat mengkritisi hasil survei LSI. "Yang patut dikritisi adalah, konon dalam pertanyaan itu yang ditanyakan kepada publik tentang kepuasan mereka (warga) gimana Pak Fauzi menangani banjir. Katanya publik puas, tapi anda tahu bahwa survei ini sampai tangal 1 April 2012. Ternyata tanggal 2-3 April 2012 terjadi lagi banjir besar kan di Jakarta. Anda boleh hitung dan pertanyakan kredibilitas daripada responden dan lembaga survei itu," pungkasnya.
Seperti diketahui, hasil survei yang dilakukan Lingkaran Survei Indonesia (LSI) menyatakan pasangan incumbent bakal Calon Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo dan Nachrowi Ramli di nomor teratas. Pasangan incumbent itu disebut-sebut berpeluang besar merebut kursi DKI 1 dibandingkan lima pasang bakal calon lainnya.
Survei yang disebar kepada 440 responden di DKI Jakarta itu digelar untuk menguji dukungan publik terhadap enam pasang bakal calon gubernur. Hasilnya, Foke-Nachrowi meraup suara 49 persen. Di urutan kedua Jokowi-Ahok mengumpulkan suara sebesar 14 persen. Disusul pasangan Hidayat Nurwahid-Didik Rahbini dengan delapan persen suara. (wbs)
HNW justru mempertanyakan, hasil survei tersebut. Pasalnya Foke sudah lama berada di lingkungan pemerintahan DKI Jakarta, yang mengetahui persis permasalahan. Namun ketika menjadi gubernur, tak ada langkah penyelesaian.
Sejumlah permasalahan di DKI Jakarta masih ada, walaupun Foke sudah pernah memimpin Jakarta. Artinya, berpuluh-puluh tahun di Jakarta, ternyata permasalahan di DKI Jakarta masih ada.
"Kita juga tahu Foke udah sangat lama di Jakarta. Udah lama sekali beliau (Foke) menjabat beragam, misalnya di dinas tata kota, di sekda (Sekretaris Daerah), jadi Wagub dan Gubernur. Faktanya permasalahannya dari dulu sampai sekarang adalah sama dan tak terurai. Berbeda dengan apa yang dikatakan oleh LSI seperti kemiskinan, sampah, kemacetan, keamanan," ujar HNW kepada wartawan di Rumah Sakit Pusat Angkatan Darat (RSPAD) Gatot Soebroto, Jakarta Pusat, Senin (9/4/2012).
HNW meminta masyarakat mengkritisi hasil survei LSI. "Yang patut dikritisi adalah, konon dalam pertanyaan itu yang ditanyakan kepada publik tentang kepuasan mereka (warga) gimana Pak Fauzi menangani banjir. Katanya publik puas, tapi anda tahu bahwa survei ini sampai tangal 1 April 2012. Ternyata tanggal 2-3 April 2012 terjadi lagi banjir besar kan di Jakarta. Anda boleh hitung dan pertanyakan kredibilitas daripada responden dan lembaga survei itu," pungkasnya.
Seperti diketahui, hasil survei yang dilakukan Lingkaran Survei Indonesia (LSI) menyatakan pasangan incumbent bakal Calon Gubernur DKI Jakarta, Fauzi Bowo dan Nachrowi Ramli di nomor teratas. Pasangan incumbent itu disebut-sebut berpeluang besar merebut kursi DKI 1 dibandingkan lima pasang bakal calon lainnya.
Survei yang disebar kepada 440 responden di DKI Jakarta itu digelar untuk menguji dukungan publik terhadap enam pasang bakal calon gubernur. Hasilnya, Foke-Nachrowi meraup suara 49 persen. Di urutan kedua Jokowi-Ahok mengumpulkan suara sebesar 14 persen. Disusul pasangan Hidayat Nurwahid-Didik Rahbini dengan delapan persen suara. (wbs)
()