Adu konsep transportasi Cagub DKI Jakarta

Selasa, 03 April 2012 - 10:17 WIB
Adu konsep transportasi...
Adu konsep transportasi Cagub DKI Jakarta
A A A
Sindonews.com - Kemacetan yang terjadi di Ibu Kota masih menjadi prioritas khusus pasangan calon gubernur (cagub) DKI Jakarta. Pengembangan transportasi massal menjadi prioritas masing-masing kandidat.

Cagub dari Partai Golkar,Partai Persatuan Pembangunan (PPP),dan Partai Damai Sejahtera (PDS) Alex Noerdin menyatakan, pengembangan transportasi massal mutlak dilakukan untuk mengurai kemacetan. Untuk tahap awal, pihaknya akan membangun sembilan koridor bus Transjakarta.

"Sembilan koridor selama tiga tahun mendatang akan ditargetkan tuntas. Ini bukan janji," kata Alex saat menghadiri Silaturahmi Pers yang digelar Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) di Jakarta Pusat, kemarin.

Gubernur Sumatera Selatan ini mengungkapkan, saat ini bus Transjakarta baru beroperasi di 11 koridor.Sepuluh koridor merupakan peninggalan kepemimpinan Sutiyoso (tiga di antaranya diresmikan era Fauzi Bowo), sedangkan koridor 11 murni prestasi Fauzi Bowo. Adapun master planbusway mencapai 15 koridor. "Padahal idealnya, busway di Jakarta ada 20 koridor," ujar Alex, yang didampingi Nono Sampono.

Pasangan ini kembali menegaskan membutuhkan waktu tiga tahun untuk menyelesaikan kemacetan Ibu Kota. Menurut Alex, mengatasi kemacetan ini tidak jauh dari mengoptimalkan sarana angkutan massal dengan menambah dan meremajakan armada. Peremajaan itu ditujukan kepada angkutan reguler, seperti Metromini, Kopaja, dan angkutan lainnya.

"Kopaja dan Metromini Jakarta itu kondisinya sangat memiriskan. Kita harus meremajakan angkutan ini, agar masyarakat merasa lebih nyaman dan aman menggunakan jasanya," ungkap mantan Bupati Musi Banyuasin (Muba), Sumatera Selatan ini.

Pada masa tiga tahun tersebut, tidak termasuk pengoperasian mass rapid transit (MRT). Sedangkan program lainnya, seperti sekolah gratis dari sekolah dasar hingga SMA, diputuskan satu hari setelah dilantik.

Sementara itu, untuk menciptakan kondisi aman dan nyaman di Jakarta dijanjikan satu tahun. "Target ini saya sampaikan karena berpasangan dengan Nono Sampono yang berlatar belakang militer (marinir)," tandasnya.

Silaturahmi tersebut hanya dihadiri dua pasangan cagub, yakni Alex Noerdin-Nono Sampono dan Faisal Basri- Biem Benjamin. Faisal Basri menuturkan, masyarakat kalangan bawah di Jakarta selama ini tidak mendapatkan keadilan. Dibandingkan dengan kelas masyarakat atas, mereka cenderung termarjinalkan oleh kebijakan pemerintah.

Seperti halnya dalam kebijakan untuk pengentasan banjir untuk warga yang bermukim di sepanjang bantaran kali. "Masyarakat kelas bawah ini selalu digusur, karena kebijakan daerah. Mereka dianggap sebagai biang terjadinya banjir di ibu kota ini," ujar Faisal Basri.

Ketua PWI Pusat Margiono mengatakan, PWI sebagai lembaga profesi wartawan sengaja menghadirkan para kandidat gubernur DKI Jakarta ini. Pasalnya, Jakarta ke depan membutuhkan pemimpin yang bisa mengatasi semua persoalan. "Kita undang para calon ini untuk memaparkan seperti apa konsep programnya untuk membangun Jakarta lebih baik nantinya," tandas Margiono. (san)
()
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0345 seconds (0.1#10.140)