Penyiram air keras demo BBM empat orang
A
A
A
Sindonews.com - Kepolisian Daerah Metro Jaya mendeteksi pelemparan cairan kimia saat demonstrasi menolak kenaikan harga BBM bersubsidi yang melukai sejumlah wartawan dan anggota polisi saat bentrok di Gedung DPR akhir pekan lalu, dilakukan dari empat titik berbeda.
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto mengatakan, dari keterangan saksi-saksi yang menjadi korban, penyiraman cairan kimia tersebut dilakukan pada empat titik di sekitar lokasi bentrok tersebut. Hal ini diketahui karena sejumlah korban akibat tersiram cairan kimia ini berada di empat titik.
"Kami menduga penyiraman cairan kimia tersebut dilakukan empat orang. Hingga kini, kami masih telusuri mereka itu dari kelompok mana," katanya.
Rikwanto melanjutkan, penyidik masih menunggu hasil pemeriksaan dari Pusat Laboratorium dan Forensik (Puslabfor) Mabes Polri untuk mengetahui cairan kimia apa yang dilempar ke arah jurnalis dan petugas keamanan. Namun, dugaan sementara cairan kimia yang dilempar ke arah polisi dan jurnalis merupakan air keras atau asam kuat.
Rikwanto menambahkan, berdasarkan informasi di lapangan korban dari penyiraman cairan kimia berjumlah sembilan orang. Terdiri dari tiga polisi dan enam wartawan.
Dari sembilan orang korban, baru tiga orang yang telah melapor ke polisi yakni, anggota Provos Mabes Polri Brigadir Made Adamaz KP, Aiptu Sujono, anggota Humas Polda Metro Jaya, dan kamerawan Jak TV Ananto Handoyo. Rikwanto berjanji, penyidik akan berupaya keras untuk menangkap pelaku penyiraman cairan kimia tersebut. (san)
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol Rikwanto mengatakan, dari keterangan saksi-saksi yang menjadi korban, penyiraman cairan kimia tersebut dilakukan pada empat titik di sekitar lokasi bentrok tersebut. Hal ini diketahui karena sejumlah korban akibat tersiram cairan kimia ini berada di empat titik.
"Kami menduga penyiraman cairan kimia tersebut dilakukan empat orang. Hingga kini, kami masih telusuri mereka itu dari kelompok mana," katanya.
Rikwanto melanjutkan, penyidik masih menunggu hasil pemeriksaan dari Pusat Laboratorium dan Forensik (Puslabfor) Mabes Polri untuk mengetahui cairan kimia apa yang dilempar ke arah jurnalis dan petugas keamanan. Namun, dugaan sementara cairan kimia yang dilempar ke arah polisi dan jurnalis merupakan air keras atau asam kuat.
Rikwanto menambahkan, berdasarkan informasi di lapangan korban dari penyiraman cairan kimia berjumlah sembilan orang. Terdiri dari tiga polisi dan enam wartawan.
Dari sembilan orang korban, baru tiga orang yang telah melapor ke polisi yakni, anggota Provos Mabes Polri Brigadir Made Adamaz KP, Aiptu Sujono, anggota Humas Polda Metro Jaya, dan kamerawan Jak TV Ananto Handoyo. Rikwanto berjanji, penyidik akan berupaya keras untuk menangkap pelaku penyiraman cairan kimia tersebut. (san)
()