Satpam kampus YAI kena tembak peluru karet
A
A
A
Sindonews.com - Seorang petugas keamanan (Satpam) dari kampus Yayasan Administrasi Indonesia (YAI) Rivan Tahir terkena tembakan peluru karet yang dihamburkan aparat kepolisian saat tengah mengamankan aksi demonstrasi yang berakhir ricuh di Jalan Diponegero, Jakarta Pusat.
"Ada yang terkena peluru karet di bagian punggung sebelah kanan," ujar salah satu petugas Palang Merah Indonesia (PMI) kepada Sindonews saat ditemui di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta, Kamis (29/3/2012) malam.
Selain satpam YAI, berdasarkan pantauan Sindonews, dua orang lainnya juga telah dilarikan ke RSCM. Namun bukan terkena tembakan peluru karet polisi. Diduga, kedua orang itu terkena tembakan gas air mata yang ditembakkan petugas saat aksi berlangsung ricuh.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Metri Jaya Kombes Pol Rikwanto membantah bahwa telah mengeluarkan tembakan peluru karet secara membabi-buta ke arah demonstran dan warga.
Pihaknya juga membantah, ada korban luka tembak dalam aksi bentrok di Jalan Diponegoro malam ini. "Tidak benar ada yang terkena luka tembak. Petugas hanya menembakan gas air mata," bantah Rikwanto.
Seperti diketahui, mahasiswa tak bosan dan letihnya menolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi. Penolakan mahasiswa, kerap disambut pentungan, tendangan dan pukulan petugas kepolisian. Bahkan, tembakan water cannon, gas air mata hingga peluru karet kerap dimuntahkan ke arah mereka.
Namun, mahasiswa tetap melawan. Dengan bekal jiwa muda dan harapan BBM batal naik, mahasiswa itu terus turun ke jalan. Sedikitnya, satu unit mobil milik Kasat Resmob Polda Metro Jaya Herry Heryawan dibakar dalam aksi malam ini. (san)
"Ada yang terkena peluru karet di bagian punggung sebelah kanan," ujar salah satu petugas Palang Merah Indonesia (PMI) kepada Sindonews saat ditemui di Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM), Jakarta, Kamis (29/3/2012) malam.
Selain satpam YAI, berdasarkan pantauan Sindonews, dua orang lainnya juga telah dilarikan ke RSCM. Namun bukan terkena tembakan peluru karet polisi. Diduga, kedua orang itu terkena tembakan gas air mata yang ditembakkan petugas saat aksi berlangsung ricuh.
Sementara itu, Kabid Humas Polda Metri Jaya Kombes Pol Rikwanto membantah bahwa telah mengeluarkan tembakan peluru karet secara membabi-buta ke arah demonstran dan warga.
Pihaknya juga membantah, ada korban luka tembak dalam aksi bentrok di Jalan Diponegoro malam ini. "Tidak benar ada yang terkena luka tembak. Petugas hanya menembakan gas air mata," bantah Rikwanto.
Seperti diketahui, mahasiswa tak bosan dan letihnya menolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi. Penolakan mahasiswa, kerap disambut pentungan, tendangan dan pukulan petugas kepolisian. Bahkan, tembakan water cannon, gas air mata hingga peluru karet kerap dimuntahkan ke arah mereka.
Namun, mahasiswa tetap melawan. Dengan bekal jiwa muda dan harapan BBM batal naik, mahasiswa itu terus turun ke jalan. Sedikitnya, satu unit mobil milik Kasat Resmob Polda Metro Jaya Herry Heryawan dibakar dalam aksi malam ini. (san)
()