8 mahasiswa kena tembak, 1 tewas?

Kamis, 29 Maret 2012 - 22:57 WIB
8 mahasiswa kena tembak, 1 tewas?
8 mahasiswa kena tembak, 1 tewas?
A A A
Sindonews.com - Aksi mahasiswa menolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) di Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, berakhir bentrok dengan aparat kepolisian. Satu unit mobil milik Kasat Resmob Polda Metro Jaya Herry Heryawan dibakar, delapan mahasiswa kritis kena tembak, dan satu orang dikabarkan tewas.

Demikian bunyi pesan yang disebar dalam BackBerry Mesengger (BBM): Informasi terakhir dari situasi Salemba. Delapan mahasiswa ditembak peluru tajam, dan sekarang sedang sekarat di dalam Universitas Kristen Indonesia (UKI) Salemba dan tiga mahasiswa kantor LBH.

Masih kata BBM tersebut: Informasi wartawan satu orang mahasiswa meninggal tertembak peluru tajam di dalam parit depan kampus Yayasan Administrasi Indonesia (YAI) yang berada tepat di samping kampus UKI, tempat bentrokan pecah. Sebarkan ke kawan-kawan pers, anggota DPR, Gubernur, tokoh-tokoh politik, aktivis mahasiswa dan kedutaan besar negara-negara lain.

Hingga kini, belum diketahui kebenaran pesan BBM itu. Namun yang pasti, kondisi Jalan Diponegoro masih mencekam. Polisi masih terus berjaga dengan bersenjata lengkap. Sedangkan mahasiswa yang terlibat bentrok masih terus bertahan menunggu reaksi aparat kepolisian selanjutnya. Mereka tidak bisa bergerak leluasa karena diintai petugas yang berjaga.

Berdasarkan pantauan Sindonews, polisi telah menyiagakan mobil anti huru hara untuk mengangkut mahasiswa yang berhasil ditangkap setelah sebelumnya dipukuli dan ditendangi dengan brutal. Sebagian dari mahasiswa yang tertangkap, di antaranya telah mengalami luka akibat dianiaya.

Sebelumnya, puluhan polisi berusaha menerobos masuk Gedung YLBHI, tempat para mahasiswa yang diduga bersembunyi. Akhirnya, polisi akhirnya berhasil masuk merangsek ke dalam Gedung YLBHI dengan cara mendobrak pagar untuk menangkap para mahasiswa.

Dengan membawa senjata lengkap, polisi melakukan sweeping satu per satu terhadap mahasiswa yang sebagian besar ternyata adalah wanita. Satu per satu tas mahasiswa diperiksa yang menginap sejak beberapa hari lalu. Namun tidak berhasil ditemukan benda mencurigakan.

Aksi menerobos YLBHI itu awalnya sempat mendapatkan perlawanan dari para pengacara YLBHI. Mereka sempat bersitegang atas usaha penerobosan yang dilakukan polisi. Pihak YLBHI menganggap tindakan Polisi sudah di luar batas. Karena, YLBHI memang kawasan terlarang bagi Polisi. (san)
()
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.5752 seconds (0.1#10.140)
pixels