Demonstran ancam lumpuhkan Jakarta
A
A
A
Sindonews.com - Aksi demonstrasi menolak kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) bersubsidi di depan Gedung Dewan Perwakilan Rakyat (DPR)/Majelis Permusyawaratan Rakyat (MPR) berlangsung ricuh. Ratusan demonstran yang tergabung dalam Front Oposisi Rakyat Indonesia (Fori) melempari petugas dengan batu.
Tidak hanya itu, massa juga merusak pagar kawat yang dipasang di depan Gerbang DPR/MPR. Sementara itu, di balik Gerbang DPR terdapat ratusan polisi lengkap dengan tameng dan pentungan. Ada juga yang bersiap-siap menembakkan gas air mata. Di dalam gedung DPR, terdapat dua unit mobil water canon.
Kendati begitu, kericuhan tidak meluas dan bisa dikendalikan oleh kedua belah pihak. "Jika tidak ada tanggapan dari pemerintah mengenai tuntutan kita. Maka kita akan melakukan aksi lanjutan pada Kamis 29 Maret 2012 nanti. Kami akan lumpuhkan Ibu Kota Jakarta," ancam Juru bicara Fori Anwar Sartro di tengah-tengah aksi, Selasa (27/3/2012).
Dalam aksinya, massa Fori mendesak Pemerintah untuk membatalkan rencana menaikkan harga BBM pada 1 April 2012, tolak RAPBN 2012 yang sedang dibahas di DPR, nasionalisasi minyak di bawah kontrol rakyat, dan revisi UU Migas dan UU Energi serta tolak BLSM. Semua tuntutan itu, dituliskan dalam spanduk besar.
"Informasi yang disebar Pemerintah adalah informasi yang bodoh dan menipu bagi rakyat. Seharusnya, pemerintah harus transparan mengenai kenaikan harga BBM ini," tegasnya emosi.
Anwar mengklaim, massa Fori berasal dari elemen mahasiswa, buruh, petani, dan nelayan. Hingga kini, aksi demonstrasi massa Fori masih terus berlangsung. Sementara petugas kepolisian masih terus berjaga dan siap siaga. Jumlah para demonstran terus bertambah jumlahnya, hingga mencapai angka ribuan. (san)
Tidak hanya itu, massa juga merusak pagar kawat yang dipasang di depan Gerbang DPR/MPR. Sementara itu, di balik Gerbang DPR terdapat ratusan polisi lengkap dengan tameng dan pentungan. Ada juga yang bersiap-siap menembakkan gas air mata. Di dalam gedung DPR, terdapat dua unit mobil water canon.
Kendati begitu, kericuhan tidak meluas dan bisa dikendalikan oleh kedua belah pihak. "Jika tidak ada tanggapan dari pemerintah mengenai tuntutan kita. Maka kita akan melakukan aksi lanjutan pada Kamis 29 Maret 2012 nanti. Kami akan lumpuhkan Ibu Kota Jakarta," ancam Juru bicara Fori Anwar Sartro di tengah-tengah aksi, Selasa (27/3/2012).
Dalam aksinya, massa Fori mendesak Pemerintah untuk membatalkan rencana menaikkan harga BBM pada 1 April 2012, tolak RAPBN 2012 yang sedang dibahas di DPR, nasionalisasi minyak di bawah kontrol rakyat, dan revisi UU Migas dan UU Energi serta tolak BLSM. Semua tuntutan itu, dituliskan dalam spanduk besar.
"Informasi yang disebar Pemerintah adalah informasi yang bodoh dan menipu bagi rakyat. Seharusnya, pemerintah harus transparan mengenai kenaikan harga BBM ini," tegasnya emosi.
Anwar mengklaim, massa Fori berasal dari elemen mahasiswa, buruh, petani, dan nelayan. Hingga kini, aksi demonstrasi massa Fori masih terus berlangsung. Sementara petugas kepolisian masih terus berjaga dan siap siaga. Jumlah para demonstran terus bertambah jumlahnya, hingga mencapai angka ribuan. (san)
()