Birahi politik Ahok kurang santun
A
A
A
Sindonews.com - Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok tiba-tiba muncul dan menyatakan tertarik untuk disandingkan dengan Joko Widodo dalam Pemilihan Gubernur DKI Jakarta Juli mendatang. Namun sikap Ahok dinilai kurang santun oleh kader Partai Golkar.
Ketidaksantunan Ahok disebabkan, yang bersangkutan belum bersilaturahmi dengan Partai Golkar sebagai tempatnya bernaung.
"Saya kira ini strategi yang mungkin ia pikir cukup cerdas, dan kemungkinan untuk bisa unggul besar. Saya pikir ini hitung-hitungan politik saja. Cuma yang saya sesalkan adalah sikap politiknya sekarang kurang santun terhadap Partai Golkar," tutur Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar Nurul Arifin di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (19/3/2012).
Dia menjelaskan, sikap Ahok untuk dicalonkan sebagai wakil gubernur di luar Partai Golkar itu merupakan sikap pribadinya. Bahkan tidak ada kaitannya dengan konflik internal partai berlambang beringin itu lantaran mengusung pasangan Alex Noerdin-Nono Sampono. "Ahok itu kan berinisiatif sendiri. Dia memiliki birahi politik sendiri," ucapnya.
Lebih lanjut disampaikan anggota Komisi II DPR ini, sesuai dengan juklak yang terakhir, seseorang maju di luar keputusan yang diputuskan oleh DPP jika memiliki jabatan struktural maka otomatis akan hilang.
"Golkar enggak ada kerugian jika Ahok keluar. Kita mati satu tumbuh seribu. Karena kita lihat sampai saat ini kader Golkar mewarnai partai-partai lain," lanjutnya.
Ketidaksantunan Ahok disebabkan, yang bersangkutan belum bersilaturahmi dengan Partai Golkar sebagai tempatnya bernaung.
"Saya kira ini strategi yang mungkin ia pikir cukup cerdas, dan kemungkinan untuk bisa unggul besar. Saya pikir ini hitung-hitungan politik saja. Cuma yang saya sesalkan adalah sikap politiknya sekarang kurang santun terhadap Partai Golkar," tutur Wakil Sekretaris Jenderal (Wasekjen) Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Partai Golkar Nurul Arifin di Gedung DPR, Senayan, Jakarta, Senin (19/3/2012).
Dia menjelaskan, sikap Ahok untuk dicalonkan sebagai wakil gubernur di luar Partai Golkar itu merupakan sikap pribadinya. Bahkan tidak ada kaitannya dengan konflik internal partai berlambang beringin itu lantaran mengusung pasangan Alex Noerdin-Nono Sampono. "Ahok itu kan berinisiatif sendiri. Dia memiliki birahi politik sendiri," ucapnya.
Lebih lanjut disampaikan anggota Komisi II DPR ini, sesuai dengan juklak yang terakhir, seseorang maju di luar keputusan yang diputuskan oleh DPP jika memiliki jabatan struktural maka otomatis akan hilang.
"Golkar enggak ada kerugian jika Ahok keluar. Kita mati satu tumbuh seribu. Karena kita lihat sampai saat ini kader Golkar mewarnai partai-partai lain," lanjutnya.
()