PDIP kecewa dengan Foke
A
A
A
Sindonews.com - Dewan Perwakilan Daerah (DPD) Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) DKI Jakarta bantah kadernya, Adang Ruchiatna, bakal mendampingi Fauzi Bowo dalam Pemilihan Gubernur (Pilgub) DKI Jakarta Juli mendatang.
Bantahan ini diperkuat dengan pengakuan dari internal partai berlambang kepala banteng dengan moncong putih itu yang mengaku tidak pernah menjalin komunikasi dengan Fauzi Bowo terkait Pilgub.
"Perlu dicatet, Fauzy Bowo tidak pernah melamar ke PDIP. Tiba-tiba dia mengkalim dia dengan Adang. Kan sama saja mengadu domba," ujar Wakil Ketua DPD PDIP DKI Jakarta Prasetya Edi Marsudi di kantor DPD PDIP DKI Jalan Tebet Raya, Jakarta Selatan, Senin (19/3/2012).
Tak hanya membantah, dia juga membeberkan beberapa kekecewaan PDIP terhadap pria yang biasa disapa Foke ini. Misalnya, tahun 2007 Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDIP di DKI Jakarta diberikan uang untuk konsolidasi. Hal itu sama saja tak menghargai tingkat DPD.
"Kita lihat kembali ke belakang, kekecewaan kita terhadap incumbent ini. Dia kan perlunya empat tahun sekali, dia dateng. Terus setelah terpilih, lima tahun ini ya dia jalan sendiri," cetusnya.
Seperti diketahui, Foke secara resmi diusung Partai Demokrat untuk bertarung di Pemilihan Gubernur DKI Jakarta yang akan digelar empat bulan lagi itu. Nama Adang kemudian muncul tiba-tiba dari pihak Demokrat dan Foke untuk mendampingi calon incumbent tersebut.
Adang sendiri, kemarin membantah berpasangan dengan Foke. Purnawirawan Jenderal ini mengaku tak mengetahui asal-usul namanya tiba-tiba disandingkan dengan Foke.
Sejauh ini, Adang mengaku dirinya dan PDIP tak pernah berkomunikasi dengan pihak Foke atau Demokrat untuk Pilgub DKI 2012. Dia akan maju dalam Pilgub 2012 jika diperintah oleh partai.
Namun jika pun maju dalam pertarungan Pilgub DKI, Adang secara tegas tak mau disandingkan dengan "Ahlinya Jakarta" itu.
Bantahan ini diperkuat dengan pengakuan dari internal partai berlambang kepala banteng dengan moncong putih itu yang mengaku tidak pernah menjalin komunikasi dengan Fauzi Bowo terkait Pilgub.
"Perlu dicatet, Fauzy Bowo tidak pernah melamar ke PDIP. Tiba-tiba dia mengkalim dia dengan Adang. Kan sama saja mengadu domba," ujar Wakil Ketua DPD PDIP DKI Jakarta Prasetya Edi Marsudi di kantor DPD PDIP DKI Jalan Tebet Raya, Jakarta Selatan, Senin (19/3/2012).
Tak hanya membantah, dia juga membeberkan beberapa kekecewaan PDIP terhadap pria yang biasa disapa Foke ini. Misalnya, tahun 2007 Dewan Pimpinan Cabang (DPC) PDIP di DKI Jakarta diberikan uang untuk konsolidasi. Hal itu sama saja tak menghargai tingkat DPD.
"Kita lihat kembali ke belakang, kekecewaan kita terhadap incumbent ini. Dia kan perlunya empat tahun sekali, dia dateng. Terus setelah terpilih, lima tahun ini ya dia jalan sendiri," cetusnya.
Seperti diketahui, Foke secara resmi diusung Partai Demokrat untuk bertarung di Pemilihan Gubernur DKI Jakarta yang akan digelar empat bulan lagi itu. Nama Adang kemudian muncul tiba-tiba dari pihak Demokrat dan Foke untuk mendampingi calon incumbent tersebut.
Adang sendiri, kemarin membantah berpasangan dengan Foke. Purnawirawan Jenderal ini mengaku tak mengetahui asal-usul namanya tiba-tiba disandingkan dengan Foke.
Sejauh ini, Adang mengaku dirinya dan PDIP tak pernah berkomunikasi dengan pihak Foke atau Demokrat untuk Pilgub DKI 2012. Dia akan maju dalam Pilgub 2012 jika diperintah oleh partai.
Namun jika pun maju dalam pertarungan Pilgub DKI, Adang secara tegas tak mau disandingkan dengan "Ahlinya Jakarta" itu.
()