Polisi bantah todongkan senjata ke aktivis HMI

Kamis, 15 Maret 2012 - 13:38 WIB
Polisi bantah todongkan...
Polisi bantah todongkan senjata ke aktivis HMI
A A A
Sindonews.com - Polisi bantah lakukan aksi todong senjata oleh petugas Brigadir Mobil (Brimob) dari Polres Metro Jakarta Pusat kepada tiga aktivis Himpunan Mahasiswa Islam (HMI), yakni Romadhon, Syafri Samsudin, dan Abu Solisa saat membubarkan aksi unjuk rasa penolakan kenaikan harga Bahan Bakar Minyak (BBM) tadi malam.

"Masalah penodongan itu, dijemput Kapolsek untuk dimintai keterangan. Itu banyak berita provokasi ingin mengajak gerakan HMI yang lain yang seolah-olah ada penghinaan," ujarnya di Jakarta, Kamis (15/3/2012).

Pihaknya juga membantah telah melakukan pemukulan dan pengrusakan terhadap aktivis dan markas HMI cabang Jakarta Pusat dan Utara di Jalan Cilosari No.17, Cikini, Jakarta Pusat. "Informasi mahasiwa HMI dipukuli dan pengerusakan markas HMI tidak ada," tambahnya.

Diberitakan sebelumnya, markas HMI di Jalan Cilosari No.17, Cikini, Jakarta Pusat diserang anggota Brimob. Penyerangan terjadi tidak lama setelah aktivis HMI menggelar aksi unjuk rasa menolak kenaikan harga BBM pada malam hari. Saat akan dibubarkan, mahasiswa melakukan perlawanan.

Saat bentrokan terjadi, mahasiswa lari ke markas HMI dan anggota Brimob melakukan pengejaran. Kemudian mereka mengacak-acak ruang kesekretariatan HMI yang berisi buku-buku bacaan dan panji HMI. Tidak cukup disitu, anggota Brimob juga menodongkan senjata laras panjangnya kepada ketiga anggota HMI yang ada di dalam ruang kesekretariatan.

"Tiga orang kader HMI ditodong senjata tanpa alasan yang jelas. Entah apa motifnya, hingga kini kader-kader HMI masih berkumpul di depan Cilosari," ujar Wakil Sekretaris Umum PTKP Badko HMI Jabodetabeka-Banten, Alfian Ramadhani. (san)
()
Copyright © 2024 SINDOnews.com
All Rights Reserved
berita/ rendering in 0.0500 seconds (0.1#10.140)